PONTIANAK - PWNU Kalimantan Barat berpandangan, organisasi besar seperti NU, harus
dikelola secara sistematis. Untuk tujuan itu, digelar Workshop Knowledge
Managament (WKM) di Gedung Upelkes Jalan 28 Oktober, Pontianak Utara,
pada Kamis-Jumat (9-10/5).
Ketua Panitia WKM, Abdul Mukti Rouf mengatakan, NU Kalbar ingin mengajak seluruh pengurus untuk memahami bagaimana cara mengelola organisasi. Jangan hanya tahu organisasi, tapi tidak paham cara mengelolanya. “Dengan adanya WKM ini diharapkan para pengurus paham dan tahu manajemen organisasi. Mereka menjalankan organisasi secara sistematis, terprogram, dan tepat sasaran,” tambahnya.
Menurut Mukti, dengan WKM, pengurus NU diajak mengelola berbagai pengetahuan empirik menjadi informasi yang menginspirasi bagi pengurus lain. Misalnya, Cabang NU “A” atau orang NU “A” berprestasi di bidang tertentu, “Tidak ada salahnya NU yang lain belajar atau berguru dengan NU yang berprestasi tersebut,” jelas Mukti yang juga Dosen STAIN Pontianak ini.
Tujuan digelarnya WKM ini juga agar seluruh pengurus NU di Kalbar fokus pada prestasi yang dapat membanggakan baik bagi jamiyyah dan jamaah. Kita ingin menjawab apakah organisasi yang besar dapat dibarengi dengan prestasi besar pula, “Jangan terbalik, organisasi besar tapi prestasi kecil, bahkan tak ada sama sekali. Hal ini tentu tidak kita inginkan,” papar dosen pengampu mata kuliah Pemikiran Islam ini.
Lebih jauh, dikatakan Mukti, lewat WKM ini seluruh peserta dapat merumuskan berbagai program berbasis pada kebutuhan, keunikan, dan local wisdom yang bersifat bottom up (dari bawah). Setelah dirumuskan tentunya segera diimplementasikan, “Kita tidak menginginkan habis WKM, seolah tak terjadi apa-apa. Maksudnya, apa yang dihasilkan dari WKM justru tidak memberikan perubahan bagi perkembangan organisasi NU itu sendiri,” harapnya.
WKM ini akan dibuka Ketua PWNU, M Zeet Hamdy Assovie MTM. Ia yang juga Sekda Kalbar mengapresiasi WKM. Dengan program tersebut, semakin membesarkan dan menancapkan eksistensi NU di Bumi Khatulistiwa.
Menurut Zeet, NU besar, karena para pengurusnya berpikiran besar. Mereka bekerja sepenuhnya untuk umat, tanpa digaji, semua lilahi ta’ala. Sikap itulah yang membuat NU besar, “Saya berharap, setelah WKM, para pengurus semakin berkiprah membesarkan NU untuk masyarakat Kalbar,” katanya.
Peserta pelatihan WKM terdiri dari PWNU, Pengurus Cabang, dan Banom. Para peserta diajarkan dan disegarkan tentang pengetahuan keorganisasian NU.
Redaktur : Abdullah Alawi
Kontributor : Rosadi Jamani
Ketua Panitia WKM, Abdul Mukti Rouf mengatakan, NU Kalbar ingin mengajak seluruh pengurus untuk memahami bagaimana cara mengelola organisasi. Jangan hanya tahu organisasi, tapi tidak paham cara mengelolanya. “Dengan adanya WKM ini diharapkan para pengurus paham dan tahu manajemen organisasi. Mereka menjalankan organisasi secara sistematis, terprogram, dan tepat sasaran,” tambahnya.
Menurut Mukti, dengan WKM, pengurus NU diajak mengelola berbagai pengetahuan empirik menjadi informasi yang menginspirasi bagi pengurus lain. Misalnya, Cabang NU “A” atau orang NU “A” berprestasi di bidang tertentu, “Tidak ada salahnya NU yang lain belajar atau berguru dengan NU yang berprestasi tersebut,” jelas Mukti yang juga Dosen STAIN Pontianak ini.
Tujuan digelarnya WKM ini juga agar seluruh pengurus NU di Kalbar fokus pada prestasi yang dapat membanggakan baik bagi jamiyyah dan jamaah. Kita ingin menjawab apakah organisasi yang besar dapat dibarengi dengan prestasi besar pula, “Jangan terbalik, organisasi besar tapi prestasi kecil, bahkan tak ada sama sekali. Hal ini tentu tidak kita inginkan,” papar dosen pengampu mata kuliah Pemikiran Islam ini.
Lebih jauh, dikatakan Mukti, lewat WKM ini seluruh peserta dapat merumuskan berbagai program berbasis pada kebutuhan, keunikan, dan local wisdom yang bersifat bottom up (dari bawah). Setelah dirumuskan tentunya segera diimplementasikan, “Kita tidak menginginkan habis WKM, seolah tak terjadi apa-apa. Maksudnya, apa yang dihasilkan dari WKM justru tidak memberikan perubahan bagi perkembangan organisasi NU itu sendiri,” harapnya.
WKM ini akan dibuka Ketua PWNU, M Zeet Hamdy Assovie MTM. Ia yang juga Sekda Kalbar mengapresiasi WKM. Dengan program tersebut, semakin membesarkan dan menancapkan eksistensi NU di Bumi Khatulistiwa.
Menurut Zeet, NU besar, karena para pengurusnya berpikiran besar. Mereka bekerja sepenuhnya untuk umat, tanpa digaji, semua lilahi ta’ala. Sikap itulah yang membuat NU besar, “Saya berharap, setelah WKM, para pengurus semakin berkiprah membesarkan NU untuk masyarakat Kalbar,” katanya.
Peserta pelatihan WKM terdiri dari PWNU, Pengurus Cabang, dan Banom. Para peserta diajarkan dan disegarkan tentang pengetahuan keorganisasian NU.
Redaktur : Abdullah Alawi
Kontributor : Rosadi Jamani
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah