"Mempertahankan NKRI memang perlu dalam rangka menyebarkan dan mengamalkan Islam"
SAMARINDA - Pembukaan Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-VIII Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Timur dilaksanakan di Kantor Gubernur Kaltim. (25/2) Acara tersebut dihadiri oleh ribuan warga nahdliyyin dan para simpatisan.
Konferwil ini dibuka oleh Wagub Kaltim Drs. H. Farid Wajdi dan taushiyah disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. DR. KH. Said Aqil Siradj, MA.
Hadir juga dalam acara tersebut, Ketua DPRD Kalimantan Timur H. M. Mukmin Faisal HP. SH. M.Hum dan pejabat lainnya baik dari sipil maupun militer. HM. Mukmin Faisal juga sebagai Mustasyar di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Balikpapan.
Dalam taushiyahnya, Ketum PBNU mengatakan jika ummat islam Indonesia ingin jaya dan dikenang dalam sejarah, maka harus mau dan mampu mempertahankan tanah air, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. Sebab, kita bisa membangun pendidikan, membangun masjid dan bisa menyebarkan Islam kalau kita punya tanah air. Dan ketika kita berbicara tentang islam, kita juga harus berbicara tanah air.
"Sungguh ironi, jika ummat Islam kesana kemari berbicara tentang Islam, akan tetapi tidak mau berbicara tanah air. Terus mau membangun Masjid dimana ?. Mau membangun tempat pendidikan di mana ?. Oleh karena itu mempertahankan NKRI memang perlu dalam rangka untuk menyebarkan dan mengamalkan Islam ini", jelas alumni Ummul Qura tersebut.
"Inilah NU, NU ini yang punya saham atas berdirinya Republik ini. NU ini ikut meletakkan dasar dalam bernegara ini. Sehingga NU ini berkewajiban menjaga NKRI ini", tegas alumni Ponpes Lirboyo, Al-Munawwir Krapyak dan Kempek Cirebon ini di akhir tausiyahnya. (*/)
Kontributor : Ust. Imam Warosy
SAMARINDA - Pembukaan Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-VIII Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Timur dilaksanakan di Kantor Gubernur Kaltim. (25/2) Acara tersebut dihadiri oleh ribuan warga nahdliyyin dan para simpatisan.
Konferwil ini dibuka oleh Wagub Kaltim Drs. H. Farid Wajdi dan taushiyah disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. DR. KH. Said Aqil Siradj, MA.
Hadir juga dalam acara tersebut, Ketua DPRD Kalimantan Timur H. M. Mukmin Faisal HP. SH. M.Hum dan pejabat lainnya baik dari sipil maupun militer. HM. Mukmin Faisal juga sebagai Mustasyar di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Balikpapan.
Dalam taushiyahnya, Ketum PBNU mengatakan jika ummat islam Indonesia ingin jaya dan dikenang dalam sejarah, maka harus mau dan mampu mempertahankan tanah air, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. Sebab, kita bisa membangun pendidikan, membangun masjid dan bisa menyebarkan Islam kalau kita punya tanah air. Dan ketika kita berbicara tentang islam, kita juga harus berbicara tanah air.
"Sungguh ironi, jika ummat Islam kesana kemari berbicara tentang Islam, akan tetapi tidak mau berbicara tanah air. Terus mau membangun Masjid dimana ?. Mau membangun tempat pendidikan di mana ?. Oleh karena itu mempertahankan NKRI memang perlu dalam rangka untuk menyebarkan dan mengamalkan Islam ini", jelas alumni Ummul Qura tersebut.
"Inilah NU, NU ini yang punya saham atas berdirinya Republik ini. NU ini ikut meletakkan dasar dalam bernegara ini. Sehingga NU ini berkewajiban menjaga NKRI ini", tegas alumni Ponpes Lirboyo, Al-Munawwir Krapyak dan Kempek Cirebon ini di akhir tausiyahnya. (*/)
Kontributor : Ust. Imam Warosy
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah