MARTAPURA – Ratusan ribu warga dari segala penjuru Kalimantan Selatan
dan sejurrilah provinsi lain, membanjiri kawasan Sekumpul Martapura
Kabupaten Banjar, warga berduyun-duyun datang sejak pagi hari sampai
dengan sore had hanya untuk mengikuti acara haul ke-8 Al Alimul Allamah
Al Arif Billah Albahrul Ulum Al Waliy Qutb As Syeikh Al Mukarram Maulana
H Muhammad Zaini bin H Abdul Ghani atau Guru Sekumpul, Minggu (12/5)
sekitar pukul 18.30 Wita.
Pelaksanaan haul dipusatkan di Musala Ar Raudah Sekumpul, yang
dihadiri ulama dan habib dari beberapa daerah bahkan dari berbagai
provinsi di luar Kalimantan. Dari ribuan jemaah yang hadir kali ini juga
tampak beberapa pejabat diantaranya Gubernur Kalimantan Selatan Rudy
Ariffin, Bupati Kabupaten Banjar Pangeran Khairul Saleh, Wamemkumham
Deny Indrayana, Anggota DPR RI Syaifullah Tamliha, Bupati Tanah Bumbu
Mardani H Maming.
Sejak sore hari musala Ar Raudah sudah dipadati ribuan jemaah,
sehingga jemaah yang sudah berada dalam ruangan tersebut tidak bisa
keluar sedangkan yang di luar tidak bisa masuk lagi.
Tidak hanya musala, halaman luar juga sudah dipadati ratusan ribu
jemaah yang melebar di sepanjang jalan Raya Sekumpul serta puluhan gang
disekitarnya. Sehingga tidak ada tempat lapang, kecuali menjadi saf
Jemaah. Acara haul dimulai setelah salat maghrib. melaksanakan salat
Magrib dan dipimpin oleh guru Sa’adudin yang tidak lain adalah murid
Abah Guru Sekumpul.
Acara pembacaan syairmaulid Habsyi yang dipimpin oleh dua anak guru
Sekumpul M Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali. Selanjutnya rangkaian
acara dilanjutkan dengan Zikir Nasyid, acara ditutup dengan pembacaan
doa.
Jemaah dari Kalimantan Timur Rizali mengungkapkan dirinya sudah
kesekian kali mengikuti haul Abah Guru Sekumpul ini. Untuk mengikuti
haul ini dirinya tidak datang sendiri tapi bersama rombongan dari
Kaltim.
“Alhamdulillah kembali dapat mengikuti pelaksanaan haul Abah Guru,
untuk mengikuti ini kami sudah ada di Martapura sejak Sabtu kemarin dan
menginap di rumah keluarga di Sekumpul,” ucapnya, sebelum pelaksanaan
haul ke 8 sore kemarin.
Dari pantauan Radar Banjarmasin, sore sebelum pelaksanaan haul,
hampir seluruh kawasan Martapura Kota macet menjelang pelaksanaan haul
Guru Sekumpul dari sore sampai dengan malam hari.Ribuan motor terlihat
parkir disana-sini, dan puluhan tempat parkir yang sudah disediakan
panitia pelaksana semuanya penuh.
Sekitar pukul 17.00 Wita, jalan di masuk Sekumpul sudah dipadati
pejalan kaki karena jalan tersehat sudah tidak memungkinkan lagi
dilewati dengan kendaraan roda 2. Mobil dan motor hanya sebagian yang
dapat tertampung di kawasan parkir seperti di kawasan Pusat Pembelanjaan
Sekumpul (PPS).
Jemaah yang sudah memadati kawasan Sekumpul sejak sore hari tersebut
kiranya tidak hanya di jalan-jalan saja tetapi juga rumah-rumah warga.
Untuk mengisi waktu menunggu datangnya salat Magrib di rumah-rumah warga
Sekumpul sudah menyiapkan televisi dan menayangkan siaran ulang
pengajian almarhum Guru Sekumpul semasa hidupnya. Panitia sendiri
menyiapkan 36 buah layar lebar di seputar Komplek Sekumpul.
Meskipun sudah padat, gelombang datangnya jemaah terus saja dan
seakan tiada putusnya. Dan hampir semuanya mengenakan pakaian
putih-putih dan peci putih.
“Meskipun tidak dapat sampai masuk ke dalam saya juga tetap senang
dan bahagia karena sudah dapat mengikuti acara haul yang luar biasa ini.
Insya Allah kalau ada umur tahun depan saya akan ikut lagi,”Yanto,
warga Tabalong.
Sedangkan kedua anak almarhum yakni Muhammad Amin Badali dan Ahmad
Hafi Badali duduk di tengah-tengah musala Ar Raudah dan dikelilingi
ribuan jemaah.
Untuk mendukung kelancaran arus jemaah, titik parkir dibagi di-20
posko, yakni Posko induk komplek Ar Raudah, Posko Sekumpul Depan, Posko
Guntung Alaban Simpang Empat, Posko Gg Nusa Indah Guntung Alaban, Posko
Amanah, Posko Purnama, Posko Madani, Posko Madrasah, Posko Nusantara,
Posko Guntung Alaban Depan Dokter Sihab, Posko Bersama, Posko Puji
Rahayu, Posko Tanjung Rema, Posko Tanjung Rema Irigasi, Posko Tanjung
rema LP, Posko Tahfiz, Posko Penghulu, Posko Badni Ahdal, Posko An Nur
Sungai Kacang, Pintu Air Gg Ridho. Tempat parkir ini diperkirakan cukup
untuk menampung sekitar 5000 kendaraan roda dua dan empat.
Sementara itu, untuk konsumsi peserta, disediakan 250 ribu Nasi
Bungkus clan 20 ton daging. Ratusan bungkus nasi ini dimasak di-14 dapur
umum. Yakni di Dapur umum Taufiq Tengah, Taufiq Jalan Pendidikan,
Mahabbah Jalan Pendidikan, Bersama Tengah, Madrasah Yasinan Arrahmah,
Muhaimin, Hijrah 1, Hijrah 2, Latansa, Pribadi, Nusa Indah, Pendidikan
5, Fuji Rahayu Sungai Kacang clan Irigasi.
Sekadar mengingatkan, Guru Sekumpul wafat pada Rabu 10 Agustus 2005
bertepatan dengan 5 Rajah 1426 hijriah pada usia 63 tahun. Beliau lahir
di Tunggul Irang Martapura pada malam Rabu jam setehgah dua, pada
tanggal 27 Muharram. tahun 1361 H. (ins/yn/bin)fw
Sumber : Radar Banjarmasin edisi Senin, 13 Mei 2013, dikutip dari Kalselprov.go.id
Foto : http://rri.co.id/
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah