JEPARA - KH Sya’roni Ahmadi, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
mengatakan, salah satu amal baik yang dapat diwariskan kepada anak cucu
adalah masjid. Demikian disampaikannya dalam Peletakan Batu Pertama
Masjid An-Nur 2 desa Sendang, kecamatan Kalinyamatan, Ahad (28/4) pagi.
Menurut Kiai Sya’roni, masjid yang digunakan untuk beribadah saat ini
pun adalah warisan nenek moyang terdahulu. “Karenanya masjid yang kita
bangun saat ini untuk anak-anak cucu kita kelak,” katanya.
Kiai sepuh asal Kudus itu menjelaskan agar bangunan cepat selesai dibutuhkan pendanaan dari para dermawan. “Nyumbang (bersedekah, red) itu jangan banyak-banyak dan terlalu sedikit,” jelasnya.
Dalam Surat Al-Isra’ juz 15 ia mengutip salah satu ayat yang menggunakan bahasa kinayah. “Tanganmu ojo mok belenggu gulumu lan ojo mok beberke ombo-ombo,” kutipnya.
Dari terjemahan itu, dirinya menyontohkan sedikit artinya bukan Rp.5.000 banyak bukan berarti 10 miliar. “Rp.5.000 itu untuk membeli bakso. Kalo nyumbangnya sampai 10 miliar malah panitia yang keenakan,” lanjutnya.
Untuk beramal imbuhnya harus semedeng, tidak terlalu banyak dan sedikit. “Saat bangunan sudah jadi ya selesai nyumbangnya,” imbuhnya.
Kiai Sya’roni juga berpesan agar saat nyumbang seorang dermawan datang sendiri. Sebab yang butuh bukan panitia melainkan para dermawan. Disamping itu sedekah yang diberikan ditujukan amalnya untuk leluhur yang telah mendahului. Hal itu dilakukan agar almarhum bungah, bahagia.
Lebih lanjut ia mengungkapkan berjuang di jalan Allah selain ditempuh dengan harta bagi para dermawan, bagi yang kuat tenaganya menggunakan kekuatannya. Juga dengan pikiran. “Untuk yang sepuh-sepuh dengan pikirannya setidaknya dengan merestui,” tegasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Syaiful Mustaqim
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah