JAKARTA - Sebagai juru syiar Islam, para dai tak selayaknya memunculkan hujatan
kepada kelompok-kelompok lain yang tak sepaham. Selain menguasai ilmu
agama secara mendalam, juru dakwah dituntut untuk selalu menjaga etika
komunikasinya.
Demikian disampaikan Ketua Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) KH Zakky Mubarak dalam acara Istighotsah dan Pengajian Bulanan di Masjid an-Nahdlah di lantai dasar gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (24/4) malam.
Demikian disampaikan Ketua Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) KH Zakky Mubarak dalam acara Istighotsah dan Pengajian Bulanan di Masjid an-Nahdlah di lantai dasar gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (24/4) malam.
Menurut dia, sekarang mulai merebak sejumlah orang yang gemar
menyalahkan orang lain kendati secara wawasan keislaman mereka tergolong
pemula. Kedangkalan pengetahuan justru membuat mereka mudah menuduh
pihak di luar dirinya sebagai kelompok yang keliru.
Sikap ini, sambung Zakky, tak menutup kemungkinan melekat juga kepada
orang-orang yang sudah belajar bertahun-tahun di negeri Timur Tengah.
Dengan mengkalim diri paling benar, mereka tak jarang secara
terang-terangan menyudutkan para ulama.
“Jauh-jauh dari Timur Tengah sampai delapan tahun, pulang pulang cuma dapat satu hadits: kullu bid’atin dlalalah wa kullu dlalalatin fin nar (setiap yang bid’ah adalah sesat. Dan setiap yang sesat adalah di dalam neraka),” ujarnya.
Zakky mengajak kepada warga NU untuk turut serta dalam program
Pendidikan Kader Dai (PKD) NU yang digelar LDNU secara rutin. Setelah
dua angkatan berjalan, PKD NU dalam waktu dekat akan dibuka untuk
angkatan selanjutnya.
Penulis: Mahbib Khoiron
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah