PROBOLINGGO - Dalam rangka memeriahkan Hari Lahir (Harlah) ke-90 NU, PCNU Kota
Kraksaan melalui PC Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan
Sumberdaya Manusia), menggelar sarasehan dengan tema “Kelompok
Transnasional Antara Idealitas dan Realitas” di Kantor PCNU Kota
Kraksaan, Ahad (19/5).
Sarasehan ini dihadiri oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan KH.
Nasrullah Ahmad Suja’i dan para pengurus lembaga, lajnah, badan otonom,
pengurus MWCNU dan ranting se Cabang Kota Kraksaan, pengurus pesantren
dan unsur perguruan tinggi yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Koordinator Departemen Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) SDM pada PC Lakpesdam NU Kota Kraksaan Muslimin Saba’ kepada NU Online mengungkapkan, sarasehan ini digelar karena saat ini marak gerakan sosial organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mengatasnamakan agama Islam, namun dalam kegiatan dakwahnya tidak mencerminkan akhlak orang beragama.
“Ormas tersebut menghakimi sendiri setiap melihat kemungkaran, yang mana domain tersebut sebenarnya adalah tugas penegak hukum dalam hal ini polisi. Cara-cara tersebut sangat meresahkan masyarakat,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut disampaikan materi terkait gerakan-gerakan dakwah yang dianjurkan oleh agama Islam yakni dakwah dengan konsep rahmatan lilalamin dan membandingkan adanya gerakan sosial baru yang mengatasnamakan agama akan tetapi dalam implementasinya tidak mencerminkan akhlak orang yang beragama dalam kata lain adanya kelompok ekstrim yang perlu diwaspadai.
“Dari kegiatan ini diharapkan adanya pemahaman yang utuh terkait metode dakwah yang benar “rahmatan lilalamin” serta warga Nahdiyin selalu waspada terhadap adanya aliran atau kelompok-kelompok masyarakat (gerakan sosial) baru yang mengatasnamakan dakwah agama Islam,” jelasnya.
Sementara Ketua panitia H. Supanut menyampaikan bahwa sarasehan ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh PCNU Kota Kraksaan dalam memeriahkan Harlah ke-90 NU menurut kalender qomariah. “Alhamdulillah, kegiatan ini mendapatkan tanggapan dan sambutan yang positif dari warga Nahdliyin,” ungkapnya.
Sedangkan Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan KH. Nasrullah Ahmad Suja’i berharap agar melalui sarasehan ini warga Nahdliyin bisa mengantisipasi segenap aliran-aliran baru di luar NU yang bertentangan dengan akidah Ahlussunnah wal Jamaah.
Menurut Kiai Suja’i, gerakan Islam transnasional sama sekali tidak mempunyai semangat nasionalisme. Ideologi mereka tidak lagi bertumpu pada nation state, melainkan international state, yang didominasi oleh corak pemikiran skriptualis, fundamentalis dan radikal. “Gerakan transnasional yang secara parsial mengadaptasi gagasan dan instrumen modern akan lebih mudah berkembang dan diterima oleh masyarakat,” jelasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar
Koordinator Departemen Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) SDM pada PC Lakpesdam NU Kota Kraksaan Muslimin Saba’ kepada NU Online mengungkapkan, sarasehan ini digelar karena saat ini marak gerakan sosial organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mengatasnamakan agama Islam, namun dalam kegiatan dakwahnya tidak mencerminkan akhlak orang beragama.
“Ormas tersebut menghakimi sendiri setiap melihat kemungkaran, yang mana domain tersebut sebenarnya adalah tugas penegak hukum dalam hal ini polisi. Cara-cara tersebut sangat meresahkan masyarakat,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut disampaikan materi terkait gerakan-gerakan dakwah yang dianjurkan oleh agama Islam yakni dakwah dengan konsep rahmatan lilalamin dan membandingkan adanya gerakan sosial baru yang mengatasnamakan agama akan tetapi dalam implementasinya tidak mencerminkan akhlak orang yang beragama dalam kata lain adanya kelompok ekstrim yang perlu diwaspadai.
“Dari kegiatan ini diharapkan adanya pemahaman yang utuh terkait metode dakwah yang benar “rahmatan lilalamin” serta warga Nahdiyin selalu waspada terhadap adanya aliran atau kelompok-kelompok masyarakat (gerakan sosial) baru yang mengatasnamakan dakwah agama Islam,” jelasnya.
Sementara Ketua panitia H. Supanut menyampaikan bahwa sarasehan ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh PCNU Kota Kraksaan dalam memeriahkan Harlah ke-90 NU menurut kalender qomariah. “Alhamdulillah, kegiatan ini mendapatkan tanggapan dan sambutan yang positif dari warga Nahdliyin,” ungkapnya.
Sedangkan Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan KH. Nasrullah Ahmad Suja’i berharap agar melalui sarasehan ini warga Nahdliyin bisa mengantisipasi segenap aliran-aliran baru di luar NU yang bertentangan dengan akidah Ahlussunnah wal Jamaah.
Menurut Kiai Suja’i, gerakan Islam transnasional sama sekali tidak mempunyai semangat nasionalisme. Ideologi mereka tidak lagi bertumpu pada nation state, melainkan international state, yang didominasi oleh corak pemikiran skriptualis, fundamentalis dan radikal. “Gerakan transnasional yang secara parsial mengadaptasi gagasan dan instrumen modern akan lebih mudah berkembang dan diterima oleh masyarakat,” jelasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah