WONOSOBO - Sebagai bentuk penghormatan, sekurangnya 50 kiai asal Jawa Tengah
(Jateng) meziarahi makam ulama NU Kabupaten Wonosobo, Syekh KH Asy’ari
dan putranya KH Muntaha, yang terletak di Dero, Mojotengah, Wonosobo,
Jateng, Ahad (2/6) pagi.
Para peziarah merupakan peserta Diklat Muharrik Masjid se-Jateng yang
digelar Lembaga Ta’mir Masjid NU (LTMNU) bekerja sama dengan Lembaga
Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia NU (Lakpesdam NU) selama
tiga hari. Keberangkatan menuju makam dipimpin langsung Ketua Pengurus
Pusat LTMNU KH Abdul Manan A Ghani selepas shalat shubuh.
”Tujuan ziarah kali ini adalah untuk meneladani semangat perjuangan
ulama terdahulu. Mereka adalah para muharrik (penggerak) di
wilayahnya,” ujar Manan.
Syekh Asy’ari merupakan tokoh Wonosobo yang aktif mendidik masyarakat
setempat melalui pesantren di Kalibeber, Mojotengah. Di zaman Belanda,
ia terpaksa mengungsi sekitar 5 kilometer ke Desa Dero dan wafat di
sana. Untuk sampai di sana, peziarah harus melewati dua bukit dengan
jalan berkelok dan curam.
Rais Syuriyah PCNU Wonosobo KH Abdul Halim menuturkan, sepeninggal
Syekh Asy’ari pesantren ditangani KH Muntaha. Kiai penghafal al-Qur’an
ini pernah memimpin jabatan syuriyah dan tanfidziyah PCNU Wonosobo dan
Mustasyar PWNU Jateng.
”Beliau juga salah seorang penggagas berdirinya Unsiq (Universitas Sains Ilmu al-Qur’an) Wonosobo,” imbuh santri KH Muntaha ini.
Penulis: Mahbib Khoiron
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah