JAKARTA - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) berharap generasi NU bisa merambah
berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Masalah bangsa yang variatif dan
tantangan yang semakin kompleks mengharuskan NU melakukan diversifikasi
orientasi pendidikan.
“Kami mengimbau meskipun mayoritas keluarga NU itu lebih berorientasi kepada lembaga pendidikan keagamaan semisal STAIN, IAIN atau UIN maka harus ada perubahan paradigma mendidik kader di keluarga NU tidak semata-mata hanya di bidang ilmu keagamaan,” kata Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa kepada NU Online di sela kegiatan di rumahnya di kawasan Condet, Jakarta Timur, Selasa (11/6) malam.
“NU itu kan rumah besar yang harus diisi dengan berbagai disiplin ilmu. Karena itulah setiap dalam rumah tangga NU sebaiknya ada diversifikasi orientasi pendidikan,” tambahnya.
Ali Masykur mengingatkan, mendalami satu disiplin ilmu pengetahuan bukan berarti meninggalkan ilmu pengetahuan lainnya. Namun perlu ada pembagian peran yang jelas pada berbagai bidang keahlian agar NU tidak kekurangan kader di pos-pos tertentu.
“Meskipun belajar agama juga tidak meninggalkan dunia dan sebaliknya. Namun keseimbangan itu menjadi penting. Selama ini kita lebih banyak yang di pendidikan agama. Maka keluarga besar NU sekarang harus diarahkan juga pada pendidikan umum,” katanya.
Ditambahkan, saat ini ISNU sudah mengkonsolidir sebanyak 294 profesor doktor dan 574 doktor. “Yang menggembirakan, alhamdulillah tidak semua dari IAIN banyak juga dari ilmu umum,” katanya.
Menurut Ali, kebesaran NU yang akan datang selain ditentukan ghirah dan perjuangan para pengurus dan kader NU, juga ditentukan oleh kemampuan NU untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan.
“Jangan ada missing link atau lost generation. NU harus mampu beradaptasi dengan semua zaman dan berbagai lini kehidupan,” pungkasnya.
Penulis: A. Khoirul Anam
“Kami mengimbau meskipun mayoritas keluarga NU itu lebih berorientasi kepada lembaga pendidikan keagamaan semisal STAIN, IAIN atau UIN maka harus ada perubahan paradigma mendidik kader di keluarga NU tidak semata-mata hanya di bidang ilmu keagamaan,” kata Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa kepada NU Online di sela kegiatan di rumahnya di kawasan Condet, Jakarta Timur, Selasa (11/6) malam.
“NU itu kan rumah besar yang harus diisi dengan berbagai disiplin ilmu. Karena itulah setiap dalam rumah tangga NU sebaiknya ada diversifikasi orientasi pendidikan,” tambahnya.
Ali Masykur mengingatkan, mendalami satu disiplin ilmu pengetahuan bukan berarti meninggalkan ilmu pengetahuan lainnya. Namun perlu ada pembagian peran yang jelas pada berbagai bidang keahlian agar NU tidak kekurangan kader di pos-pos tertentu.
“Meskipun belajar agama juga tidak meninggalkan dunia dan sebaliknya. Namun keseimbangan itu menjadi penting. Selama ini kita lebih banyak yang di pendidikan agama. Maka keluarga besar NU sekarang harus diarahkan juga pada pendidikan umum,” katanya.
Ditambahkan, saat ini ISNU sudah mengkonsolidir sebanyak 294 profesor doktor dan 574 doktor. “Yang menggembirakan, alhamdulillah tidak semua dari IAIN banyak juga dari ilmu umum,” katanya.
Menurut Ali, kebesaran NU yang akan datang selain ditentukan ghirah dan perjuangan para pengurus dan kader NU, juga ditentukan oleh kemampuan NU untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan.
“Jangan ada missing link atau lost generation. NU harus mampu beradaptasi dengan semua zaman dan berbagai lini kehidupan,” pungkasnya.
Penulis: A. Khoirul Anam
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah