KUDUS - Menonton film Sang Kiai akan semakin menggugah rasa cinta
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Film ini mampu
memberikan pemahaman kepada publik NKRI berdiri atas peran perjuangan
para kiai dan santri pesantren.
Demikian kesan yang disampaikan wakil Sekretaris PCNU Kudus Agus Hari Ageng usai menonton film Sang Kiai di Semarang kepada NU Online, Ahad (2/6).
Ageng mengatakan Negara Indonesia yang diraih melalui pengorbanan harta darah dan nyawa harus selalu dijaga kewibawaannya dan dipertahankan ideologinya dengan penuh rasa cinta.
“Perjuangan yang begitu besar akan sia-sia, manakala kita sebagai penikmat kemerdekaan jangan malah menggerogoti kewibawaan negara. Kita harus bersyukur dan lebih mencintai bangsa ini,” tandasnya.
Melihat perjuangan kiai yang luar biasa, ia menandaskan masyarakat tidak boleh membiarkan negara dikuasai dan dihancurkan oleh penjajah. Dalam konteks zaman sekarang, penjajahan telah merajalela dalam berbagai bentuk dan ruang kehidupan diantaranya teknologi.
“Film ini sangat menggugah kita bagaimana seharusnya mempertahankan negara dari penjajah yang multi kompleks ini. Kita tidak boleh lengah dan enak-enakan dalam mengisi kemerdekaan,” tandas mantan pengurus pusat IPNU ini.
Disamping itu, film ini mampu menambah keteguhan mempertahankan aqidah agama maupun ideologi negara meski dalam tekanan dan penyiksaan. Demi kemaslahatan umat, tambah Ageng, para kiai pendiri NU mengorbankan kepentingan individu atau keluarga.
“Oleh karenanya, warga NU terutama generasi sekarang wajib menonton film ini,” imbuh Ageng.
Ketua PC IPPNU Kudus Risda Umami menyatakan kekagumannya terhadap sosok KH Hasyim Asy’ari. Pendiri NU ini memiliki sikap arif dan bijaksana dalam memutuskan masalah.
Film ini, kata Risa, terdapat nilai yang bisa diambil yakni nilai ketakdhiman seorang santri kepada kiai dan semangat mengobarkan rasa nasionalisme yang tinggi.
Demikian kesan yang disampaikan wakil Sekretaris PCNU Kudus Agus Hari Ageng usai menonton film Sang Kiai di Semarang kepada NU Online, Ahad (2/6).
Ageng mengatakan Negara Indonesia yang diraih melalui pengorbanan harta darah dan nyawa harus selalu dijaga kewibawaannya dan dipertahankan ideologinya dengan penuh rasa cinta.
“Perjuangan yang begitu besar akan sia-sia, manakala kita sebagai penikmat kemerdekaan jangan malah menggerogoti kewibawaan negara. Kita harus bersyukur dan lebih mencintai bangsa ini,” tandasnya.
Melihat perjuangan kiai yang luar biasa, ia menandaskan masyarakat tidak boleh membiarkan negara dikuasai dan dihancurkan oleh penjajah. Dalam konteks zaman sekarang, penjajahan telah merajalela dalam berbagai bentuk dan ruang kehidupan diantaranya teknologi.
“Film ini sangat menggugah kita bagaimana seharusnya mempertahankan negara dari penjajah yang multi kompleks ini. Kita tidak boleh lengah dan enak-enakan dalam mengisi kemerdekaan,” tandas mantan pengurus pusat IPNU ini.
Disamping itu, film ini mampu menambah keteguhan mempertahankan aqidah agama maupun ideologi negara meski dalam tekanan dan penyiksaan. Demi kemaslahatan umat, tambah Ageng, para kiai pendiri NU mengorbankan kepentingan individu atau keluarga.
“Oleh karenanya, warga NU terutama generasi sekarang wajib menonton film ini,” imbuh Ageng.
Ketua PC IPPNU Kudus Risda Umami menyatakan kekagumannya terhadap sosok KH Hasyim Asy’ari. Pendiri NU ini memiliki sikap arif dan bijaksana dalam memutuskan masalah.
Film ini, kata Risa, terdapat nilai yang bisa diambil yakni nilai ketakdhiman seorang santri kepada kiai dan semangat mengobarkan rasa nasionalisme yang tinggi.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor : Qomarul Adib
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah