GROBOGAN - Jam’iyyah Thoriqoh Naqsabandiyah Kholidiyah - Ikatan Santri Al Manshur
asal Purwodadi (INSAP) mengadakan pertemuan di Simpang Lima Purwodadi,
belum lama ini (12/8). Kegiatan yang bertujuan sebagai ajang silaturahmi
tersebut diikuti sekitar enam ribu jamaah dari berbagai daerah.
Sekretaris panitia acara, Darmaji, mengatakan kegiatan ini diadakan setiap dua tahun sekali. “Ini merupakan putaran ke-6, sejak tahun 2005,” kata Santri Pesantren Popongan Klaten itu, Kamis (15/8).
Acara dirangkai dengan sejumlah kegiatan seperti khatman Al-Qur’an, tahlil, Istighotsah, sholawatan dan pengajian umum yang dipimpin oleh KH Ahmad Djablawi (Pesantren Popongan Klaten), KH Nasrunminallah, Kiai Syarofuddin (Rembang) dan Habib Hasyim (Pengasuh Pesantren Darul Hadhonah Purwodadi).
KH Salman Dahlawi, selaku mursyid Thariqah Naqsabandiyah Kholidiyah, dalam kesempatan ini tidak hadir karena alasan kesehatan. Meskipun demikian, 33 badal Kiai Salman turut hadir dalam kegiatan silaturahmi ini. Mereka diantaranya berasal dari Purwodadi, Klaten dan Demak.
Dalam salah satu sesi acara, Kiai Muh Multazam Al Makki menjelaskan tentang tata cara untuk mendapat ijazah dzikir dan mempelajari Al-Qur’an, di lingkup murid Pesantren Popongan,
“Mengambilnya harus sampai dzikir jam’ul badan, dimana suluknya sudah 7 sampai 8 kali,” terangnya.
“Kalau mengambil Al-Qur’an dari (Pesantren) Popongan, minimal harus khatam bin nadhor,” jelas Gus Tazam, begitu sapaan akrabnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ajie Najmuddin
Sekretaris panitia acara, Darmaji, mengatakan kegiatan ini diadakan setiap dua tahun sekali. “Ini merupakan putaran ke-6, sejak tahun 2005,” kata Santri Pesantren Popongan Klaten itu, Kamis (15/8).
Acara dirangkai dengan sejumlah kegiatan seperti khatman Al-Qur’an, tahlil, Istighotsah, sholawatan dan pengajian umum yang dipimpin oleh KH Ahmad Djablawi (Pesantren Popongan Klaten), KH Nasrunminallah, Kiai Syarofuddin (Rembang) dan Habib Hasyim (Pengasuh Pesantren Darul Hadhonah Purwodadi).
KH Salman Dahlawi, selaku mursyid Thariqah Naqsabandiyah Kholidiyah, dalam kesempatan ini tidak hadir karena alasan kesehatan. Meskipun demikian, 33 badal Kiai Salman turut hadir dalam kegiatan silaturahmi ini. Mereka diantaranya berasal dari Purwodadi, Klaten dan Demak.
Dalam salah satu sesi acara, Kiai Muh Multazam Al Makki menjelaskan tentang tata cara untuk mendapat ijazah dzikir dan mempelajari Al-Qur’an, di lingkup murid Pesantren Popongan,
“Mengambilnya harus sampai dzikir jam’ul badan, dimana suluknya sudah 7 sampai 8 kali,” terangnya.
“Kalau mengambil Al-Qur’an dari (Pesantren) Popongan, minimal harus khatam bin nadhor,” jelas Gus Tazam, begitu sapaan akrabnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ajie Najmuddin
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah