JAKARTA - Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali mengatakan, NU sejak awal
berkomitmen pada nasionalisme dan perjuangan kebangsaan. Termasuk dalam
sikap ini adalah mengawal setiap kebijakan negara.
NU, kata As’ad, akan mendukung kebijakan yang berpihak kepada rakyat banyak, dan sebaliknya akan mengkritisi hal-hal yang menyalahi hak rakyat.
“Ini bagian dari amar ma’ruf-nahi munkar. Amar ma’ruf berarti mendukung kebijakan positif dari pemerintah, sedangkan nahi munkar berarti mengkritisi pemerintah apabila terdapat kesalahan,” katanya di hadapan 13 delegasi ulama Afganisan di Jakarta, Senin pekan lalu.
Dalam kesempatan tersebut, pihak ulama Afganistan mengeluhkan adanya penjajahan oleh negara asing di negaranya. Praktik kejahatan yang dinilai sarat motivasi ekonomi dan politik ini memicu perpecahan dan pembunuhan di kalangan rakyat Afganistan sendiri.
As’ad menanggapi bahwa Indonesia sesungguhnya juga belum sepenuhnya meredeka. Produk undang-undang pascaamandemen UUD tahun 1945 telah mengubah wajah konstitusi di Tanah Air menjadi sangat liberal. Indonesia tak berdaulat atas kekayaan yang ada di wilayahnya sendiri.
“Dalam beberapa hal kami memang mendukung Amerika. Tapi kami juga tahu apa yang mereka kerjakan kepada kita,” ujarnya. (Mahbib Khoiron)
NU, kata As’ad, akan mendukung kebijakan yang berpihak kepada rakyat banyak, dan sebaliknya akan mengkritisi hal-hal yang menyalahi hak rakyat.
“Ini bagian dari amar ma’ruf-nahi munkar. Amar ma’ruf berarti mendukung kebijakan positif dari pemerintah, sedangkan nahi munkar berarti mengkritisi pemerintah apabila terdapat kesalahan,” katanya di hadapan 13 delegasi ulama Afganisan di Jakarta, Senin pekan lalu.
Dalam kesempatan tersebut, pihak ulama Afganistan mengeluhkan adanya penjajahan oleh negara asing di negaranya. Praktik kejahatan yang dinilai sarat motivasi ekonomi dan politik ini memicu perpecahan dan pembunuhan di kalangan rakyat Afganistan sendiri.
As’ad menanggapi bahwa Indonesia sesungguhnya juga belum sepenuhnya meredeka. Produk undang-undang pascaamandemen UUD tahun 1945 telah mengubah wajah konstitusi di Tanah Air menjadi sangat liberal. Indonesia tak berdaulat atas kekayaan yang ada di wilayahnya sendiri.
“Dalam beberapa hal kami memang mendukung Amerika. Tapi kami juga tahu apa yang mereka kerjakan kepada kita,” ujarnya. (Mahbib Khoiron)
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah