Headlines News :
Home » » Lailatul Ijatima NU Jombang Bahas Sunnah dan Bid’ah

Lailatul Ijatima NU Jombang Bahas Sunnah dan Bid’ah

JOMBANG - Di dalam ajaran Ahlussunnah wal Jamaah ada istilah sunnah dan bid’ah. Dua istilah ini secara diametral saling berlawanan tetapi bisa memiliki makna yang berdekatan.

Sunnah dalam hal ini, secara bahasa berarti jalan atau cara, sedangkan secara syara berarti metode yang telah ditetapkan dan ditempuh Rasulullah atau orang lain yang memiliki pemahaman dalam hal agama. Sunnah menurut urf (adat) berarti sesuatu yang menjadi rutinitas orang-orang yang menjadi penuntun umat, baik Nabi, wali, kiai atau tokoh.

Sedangkan bid’ah secara bahasa berarti sesuatu yang baru. Secara syara berarti mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikenal pada masa Rasulullah SAW. Menurut KH Hasyim Asy’ari, bidah adalah menciptakan suatu amalan yang menimbulkan kesan bagian dari agama, padahal amalan tersebut bukan bagian dari agama.

Dua bahasan tersebut disampaikan oleh KH Abd Kholiq Hasan dan KH Abdussalam Sochib dalam kegiatan lailatul ijtima PCNU Jombang. Kegiatan yang dhadiri oleh Rais Syuriyah PCNU Jombang, KH Abd Nashir Fattah, Ketua PCNU Jombang KH Isrofil Amar serta sekitar 300 orang dari pengurus MWC dan ranting se eks-kawedanan Jombang, tersebut berjalan cukup hikmat pada Rabu (24/04) di Masjid Al Khair Megaluh tersebut

Lebh lanjut Gus Kholiq menyampaikan bahwa, bid’ah masih dibagi menjadi beberapa antara lain: bid’ah wajibah, bid’ah muharromah, bid’ah mandubah, bid’ah makruhah dan bid’ah mubahah.

“Bid’ah wajibat adalah bid’ah yang dilakukan untuk mewujudkan hal-hal yang diwajibkan syara,” terang Gus Kholik.

“Bid’ah muharromah adallah yang bertentangan dengan syara, bid’ah mandubah adalah segala sesutau yang baik, tetapi tidak pernah dilakukan dalam masa Rasulullah, bid’ah makruhah seperti menghiasai masjid dengan hiasan yang berlebihan, dan bid’ah mubahah adalah seperti berjabat tangan setelah sholat atau makan makanan yang lezat,” lanjut Gus Kholiq.

Kemudian secara lebih detail Gus Kholiq menerangkan bahwa, bid’ah juga dikelompokkan menjadi dua yaitu bid’ah hasanah dan bid’ah sayyiah.

“Sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab al Hujjag al Qothiyah, bid’ah hasanah adalah perbuatan baru yang baik dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam, bahkan dalam keadaan tertentu sangat dianjurkan. Masuk dalam kategori ini adalah bidah wajibah, mandubah dan mubahah,” katanya.

“Sedangkan bid’ah sayyiah adalah perbuatan baru yang secara nyata bertentangan dengan ajaran Islam, Dalam hal ini adalah bid’ah muharromah dan makruhah,” tambah pria alumni Ikaha Tebuireng ini.

Sebagaimana yang telah diberitakan, Lailatul ijtimak PCNU Jombang diadakan secara rutin setiap sebulan sekali dengan giliran setiap eks-kawedanan. Lailtaul ijtima ini diadakan sebagai upaya pembelajaran dan konsolidasi organisasi dengan kurikulum yang terencana. Disamping penyampaian dan tanya jawab materi Aswaja, juga disampaikan materi keorganisasian dan hasil Bahtsul Masail. 

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Muslimin Abdilla
Share this article :

0 comments:

Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.

Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah

 
||
||
PCNU KOTA BALIKPAPAN - KALIMANTAN TIMUR © 2013-2014 | ALL RIGHT RESERVED
Supported : Madinatul Iman Media Group and Maskoli