JEMBER - Kaum perempuan, khususnya para ibu tidak bagus bila hanya berkecimpung
di wilayah domestik dalam rumah saja, sebab, perempuan mempunyai potensi
yang besar untuk berkembang merenda masa depannya.
Hal tersebut dikemukakan Wakil Ketua MWCNU Kaliwates, Taufiq Hidayat saat memberikan sambutan dalam acara pelatihan membuat roti di aula Kantor MWCNU Kaliwates, Jl. Gajahmada, Kamis (9/5).
Menurut Taufiq, para ibu tidak dilarang membantu mencari nafkah suami asalkan tidak melupakan tugas utamanya.
“Mengurus anak, melayani suami, itu tugas utama seorang istri. Kalau itu bisa dipenuhi, cari kerja sampingan tidak masalah,” jelasnya.
Taufiq berharap agar peserta pelatihan bisa memanfaatkan peluang dan potensi yang ada. Dikatakannya, bagi ibu yang kreatif dan ulet, peluang bisnis selalu ada. Hanya perlu kesungguhan dan dukungan dari sang suami.
“Sebab, biasanya ibu-ibu itu malas kalau tidak ada yang mendorong,” tukasnya.
Guru SMA Islam Jember itu menambahkan, sebuah usaha, walau pun hasilnya tidak begtiu banyak, tapi bila ditekuni secara istiqamah, pasti akan mendatangkan keuntungan yang nyata dikemudian hari. Minimal bisa meringankan beban suami.
“Dimulai dari yang kecil dulu, lama kelamaan bisa jadi home industri,” urai Taufiq.
Pelatihan yang difasilitasi oleh MWCNU Kaliwates tersebut mendapat sambutan yang hangat dari puluhan Muslimat yang mengikutinya. Kendati para ibu terbiasa memasak, namun untuk membuat roti perlu keterampilan khusus. Dan itu menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Aryudi A Razaq
Foto Ilustrasi : Google
Hal tersebut dikemukakan Wakil Ketua MWCNU Kaliwates, Taufiq Hidayat saat memberikan sambutan dalam acara pelatihan membuat roti di aula Kantor MWCNU Kaliwates, Jl. Gajahmada, Kamis (9/5).
Menurut Taufiq, para ibu tidak dilarang membantu mencari nafkah suami asalkan tidak melupakan tugas utamanya.
“Mengurus anak, melayani suami, itu tugas utama seorang istri. Kalau itu bisa dipenuhi, cari kerja sampingan tidak masalah,” jelasnya.
Taufiq berharap agar peserta pelatihan bisa memanfaatkan peluang dan potensi yang ada. Dikatakannya, bagi ibu yang kreatif dan ulet, peluang bisnis selalu ada. Hanya perlu kesungguhan dan dukungan dari sang suami.
“Sebab, biasanya ibu-ibu itu malas kalau tidak ada yang mendorong,” tukasnya.
Guru SMA Islam Jember itu menambahkan, sebuah usaha, walau pun hasilnya tidak begtiu banyak, tapi bila ditekuni secara istiqamah, pasti akan mendatangkan keuntungan yang nyata dikemudian hari. Minimal bisa meringankan beban suami.
“Dimulai dari yang kecil dulu, lama kelamaan bisa jadi home industri,” urai Taufiq.
Pelatihan yang difasilitasi oleh MWCNU Kaliwates tersebut mendapat sambutan yang hangat dari puluhan Muslimat yang mengikutinya. Kendati para ibu terbiasa memasak, namun untuk membuat roti perlu keterampilan khusus. Dan itu menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Aryudi A Razaq
Foto Ilustrasi : Google
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah