BANJARMASIN - Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Gerakan Pemuda Ansor se-Kalimantan
Selatan antara lain mempersiapkan Halaqah Kiai Muda se-Kalimantan.
Rakorwil telah terlaksana Sabtu (4/5) lalu di Gedung NU Cabang Alabio, yang dihadiri seluruh Pengurus Pimpinan Wilayah GP Ansor Kalsel dan Pimpinan Cabang GP Ansor se-Kalimantan Selatan.
Sekretaris PW GP Ansor Kalsel Teddy Suryana kepada NU Online Selasa (7/5) menyatakan, rapat tersebut merupakan tindak lanjut hasil Rapat Koordinasi Nasional GP Ansor yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu.
Terkait pelaksanaan halaqah kiai, GP Ansor memiliki obsesi untuk menyatukan seluruh potensi kiai, ulama yang tersebar di tengah masyarakat karena tidak sedikit alumni Timur Tengah, pondok pesantren yang sudah berkiprah di bidang keagamaan namun tidak dilibatkan dalam membangun jam’iyyah Nahdlatul Ulama di Kalimantan Selatan.
“Kesiapan PW GP Ansor harus dioptimalkan dalam rangka menyongsong halaqah kiai sekalimatan, sehingga kegiatan ini dapat berjalan maksimal dan memperoleh output yang optimal,” demikian dalam Rakorwil tersebut seperti diungkapkan Teddy.
Rakorwil membahas berbagai program kerja PW GP Ansor Kalsel dalam 100 hari ke depan. Selain halaqah kiai, rapat juga membahas program kaderisasi dan pemberdayaan Ekonomi.
Dalam kesempatan itu Ketua PW GP Ansor Kalsel Harun Al-Rasyid menyampaikan dorongannya kepada semua Pimpinan Cabang GP Ansor agar bekerja keras membangun organisasi apalagi GP Ansor Kalsel telah naik ke “cluster 1” sehingga program-program yang dikembangkan lebih aplikatif dan menyentuh kader-kader yang berada di tingkatan paling bawah (grassroot).
“Majelis Rijalul Ansor harus lebih intens dilakukan karena kita harus memastikan nilai dan tradisi Aswaja ditingkat masyarakat sebagai benteng terakhir Jam’iyah Nahdlatul Ulama,” katanya.
Ketua PW GP Ansor Kalsel yang baru saja terpilih ini juga menyampaikan agar GP Ansor Kalsel harus melakukan langkah-langkah konkrit untuk merealisasikan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) sehingga distribusi kader dalam berkiprah ditingkat masyarakat bisa dilakukan secara masis, terstruktur dan terukur, karena lembaga ini akan melakukan pengkajian, penelaahan dan produksi secara nyata ditingkat kader baik di bidang ekonomi, sosial, politik dan lain sebagainya.
Rakorwil tersebut menghasilkan beberapa agenda diantaranya waktu pelaksanaan PKD yang akan digelar dari awal Juni sampai dengan Akhir Agustus 2013 oleh 14 Pimpinan Cabang GP Ansor, pembentukan BMT dan LKP di tiap Cabang GP Ansor se-Kalimantan Selatan, dan usulan tanggal pelaksanaan Halaqah Kiai Muda se-Kalimantan.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Erfan
Rakorwil telah terlaksana Sabtu (4/5) lalu di Gedung NU Cabang Alabio, yang dihadiri seluruh Pengurus Pimpinan Wilayah GP Ansor Kalsel dan Pimpinan Cabang GP Ansor se-Kalimantan Selatan.
Sekretaris PW GP Ansor Kalsel Teddy Suryana kepada NU Online Selasa (7/5) menyatakan, rapat tersebut merupakan tindak lanjut hasil Rapat Koordinasi Nasional GP Ansor yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu.
Terkait pelaksanaan halaqah kiai, GP Ansor memiliki obsesi untuk menyatukan seluruh potensi kiai, ulama yang tersebar di tengah masyarakat karena tidak sedikit alumni Timur Tengah, pondok pesantren yang sudah berkiprah di bidang keagamaan namun tidak dilibatkan dalam membangun jam’iyyah Nahdlatul Ulama di Kalimantan Selatan.
“Kesiapan PW GP Ansor harus dioptimalkan dalam rangka menyongsong halaqah kiai sekalimatan, sehingga kegiatan ini dapat berjalan maksimal dan memperoleh output yang optimal,” demikian dalam Rakorwil tersebut seperti diungkapkan Teddy.
Rakorwil membahas berbagai program kerja PW GP Ansor Kalsel dalam 100 hari ke depan. Selain halaqah kiai, rapat juga membahas program kaderisasi dan pemberdayaan Ekonomi.
Dalam kesempatan itu Ketua PW GP Ansor Kalsel Harun Al-Rasyid menyampaikan dorongannya kepada semua Pimpinan Cabang GP Ansor agar bekerja keras membangun organisasi apalagi GP Ansor Kalsel telah naik ke “cluster 1” sehingga program-program yang dikembangkan lebih aplikatif dan menyentuh kader-kader yang berada di tingkatan paling bawah (grassroot).
“Majelis Rijalul Ansor harus lebih intens dilakukan karena kita harus memastikan nilai dan tradisi Aswaja ditingkat masyarakat sebagai benteng terakhir Jam’iyah Nahdlatul Ulama,” katanya.
Ketua PW GP Ansor Kalsel yang baru saja terpilih ini juga menyampaikan agar GP Ansor Kalsel harus melakukan langkah-langkah konkrit untuk merealisasikan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) sehingga distribusi kader dalam berkiprah ditingkat masyarakat bisa dilakukan secara masis, terstruktur dan terukur, karena lembaga ini akan melakukan pengkajian, penelaahan dan produksi secara nyata ditingkat kader baik di bidang ekonomi, sosial, politik dan lain sebagainya.
Rakorwil tersebut menghasilkan beberapa agenda diantaranya waktu pelaksanaan PKD yang akan digelar dari awal Juni sampai dengan Akhir Agustus 2013 oleh 14 Pimpinan Cabang GP Ansor, pembentukan BMT dan LKP di tiap Cabang GP Ansor se-Kalimantan Selatan, dan usulan tanggal pelaksanaan Halaqah Kiai Muda se-Kalimantan.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Erfan
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah