JEMBER - Tuntutan layanan Al-Qur’an dari masyarakat yang semakin tinggi,
mendorong Ma’had Tahfidz Qur’an Ibnu Katsir Jember meluncurkan program
Gerakan Mencintai dan Memuliakan Al-Qur’an (Gemma).
Peresmian peluncuran program tersebut dilakukan oleh penasehat Ma’had yang juga Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, Imam Suprayogo di aula Soenarjo, kantor Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka), Jl. PB. Sudirman, Jember, Ahad (10/3) lalu.
Menurut Imam, pelayanan sekaligus pembumian Al-Qur’an saat ini sudah begitu mendesak. Sebab, “Al-Qur’an mempunyai jawaban terhadap segala problematika masyarakat,” ujarnya.
Imam menambahkan, Al-Qur’an merupakan solusi dari pesoalan bangsa. Sebab, di dalam Alquran sudah ada jawaban dari persoalan apapun yang melanda manusia. Dikatakan Imam, dirinya pernah ditanya Menteri Agama soal apa yang harus dilakukan Kemenag dengan mahasiswa.
“Saya sampaikan bahwa mahasiswa harus dekat dengan tiga hal; dekat dengan Al-Qur'an, masjid dan ulama atau cendekiawan,” katanya seraya menegaskan bahwa mahasiswa yang seperti itu akan memantik sukses.
Sementara itu, Direktur Ma’had Tahfidz Quran Ibnu Katsir Jember, Abu Hasanuddin menyatakan bahwa peluncuran Gemma dilatarbelakangi oleh keinginan memenuhi kebutuhan layanan Alquran dari masyarakat. Sebab, masyarakat Jember, masih banyak yang tidak tahu baca tulis Alquran, dan mereka menutut pihaknya untuk menyediakan jasa bimbingan membaca Alquran.
“Sebagaimana kita tahu pesantren ini memfokuskan pada santri yang ingin menghafal Al-Qur’an, dan mereka rata-rata mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jember. Nah, yang butuh bimbingan Alquran, bukan hanya santri tapi juga masyarakat. Untuk itulah kita buat Gemma,” tutur Ust. Abu Hasanuddin kepada NU Online.
Dalam kesempatan itu, sejumlah tokoh hadir, di antaranya adalah Rektor STAIN Jember, Prof. Babun Suharto, Muh. Thamrin (tokoh NU), Asiten II Pemab Jember, Slamet Oerip Santoso, Direktris RS. Bina Sehat, Faida dan ratusan undangan.
Peresmian peluncuran program tersebut dilakukan oleh penasehat Ma’had yang juga Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, Imam Suprayogo di aula Soenarjo, kantor Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka), Jl. PB. Sudirman, Jember, Ahad (10/3) lalu.
Menurut Imam, pelayanan sekaligus pembumian Al-Qur’an saat ini sudah begitu mendesak. Sebab, “Al-Qur’an mempunyai jawaban terhadap segala problematika masyarakat,” ujarnya.
Imam menambahkan, Al-Qur’an merupakan solusi dari pesoalan bangsa. Sebab, di dalam Alquran sudah ada jawaban dari persoalan apapun yang melanda manusia. Dikatakan Imam, dirinya pernah ditanya Menteri Agama soal apa yang harus dilakukan Kemenag dengan mahasiswa.
“Saya sampaikan bahwa mahasiswa harus dekat dengan tiga hal; dekat dengan Al-Qur'an, masjid dan ulama atau cendekiawan,” katanya seraya menegaskan bahwa mahasiswa yang seperti itu akan memantik sukses.
Sementara itu, Direktur Ma’had Tahfidz Quran Ibnu Katsir Jember, Abu Hasanuddin menyatakan bahwa peluncuran Gemma dilatarbelakangi oleh keinginan memenuhi kebutuhan layanan Alquran dari masyarakat. Sebab, masyarakat Jember, masih banyak yang tidak tahu baca tulis Alquran, dan mereka menutut pihaknya untuk menyediakan jasa bimbingan membaca Alquran.
“Sebagaimana kita tahu pesantren ini memfokuskan pada santri yang ingin menghafal Al-Qur’an, dan mereka rata-rata mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jember. Nah, yang butuh bimbingan Alquran, bukan hanya santri tapi juga masyarakat. Untuk itulah kita buat Gemma,” tutur Ust. Abu Hasanuddin kepada NU Online.
Dalam kesempatan itu, sejumlah tokoh hadir, di antaranya adalah Rektor STAIN Jember, Prof. Babun Suharto, Muh. Thamrin (tokoh NU), Asiten II Pemab Jember, Slamet Oerip Santoso, Direktris RS. Bina Sehat, Faida dan ratusan undangan.
Sumber ; NU Online
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah