JAKARTA - Profesor KH Said Aqil Siroj memiliki mimpi besar untuk Nahdatul Ulama. Di bawah kepemimpinannya, Ketua Majelis Wali Amanah Universitas Indonesia itu menargetkan membangun 10 universitas NU.
Cita-cita besar Kiai Said ini dilandasi keinginan untuk mewujudkan generasi yang cerdas dan berpengetahuan. “Ada tiga yang sudah jalan, Cirebon, Lampung, dan Halmahera. Sisanya ada tujuh dan sekarang ada di mejanya Dikti. Kita minta izin untuk membangun universitas, lalu saya bilang ke presiden dan dilanjutkan ke Mendiknas, ya sambil berjalan, sambil proses,” ujar Kiai Said kepada Okezone.
Kiai Said menargetkan 10 universitas akan selesai dibangun pada 2015. Adapun dana pembangunan dikumpulkan secara swadaya.
“Sebenarnya universitas NU itu sudah ada, hanya yang atas nama UNU itu belum. Kalau kampus NU seperti di Malang, Unisma, dan lain-lain, banyak sekitar 111. Tapi belum atas nama UNU, yang 10 universitas ini kita usahakan atas nama UNU,” urainya.
Dalam kesempatan ini, Kiai Said juga menegaskan akan memaksimalkan peran NU yang memiliki struktur kepengurusan hingga ke pelosok desa dalam mensukseskan program pemerintah serta membangun bangsa.
Dalam kaitan ini, Kiai Said menjamin Universitas NU tidak hanya menjadi menara gading. Toh selama ini NU sudah berperan besar mensukseskan program-program pemerintah, seperti program Keluarga Berencana (KB), dan sertifikasi tanah bagi orang miskin.
“Kita ikut andil mensukseskan program-program pemerintah, seperti program KB, itu kalau gak ada andil kiai kampung gak bakal jalan. Contoh lain soal sertifikasi tanah terhadap orang miskin, kalau bukan NU yang jalan mana mungkin orang BPN turun ke bawah turun ke desa-desa. Bencana alam, ada bencana di Gunung Merapi, NU berperan sangat tinggi dan mereka tanpa diberi uang pulsa atau uang bensin mereka langsung jalan. Hampir 90 persen NU berperan,” ungkap Kiai Said.
Oleh sebab itu, dalam kepemimpinannya dirinya ingin terus memaksimalkan peran NU terhadap pembangunan Bangsa. “Saya ingin memaksimalkan wadah yang dimiliki NU, NU itu punya jaringan sampai ke ranting-ranting bahkan ke pelosok tapi itu belum dimaksimalkan,” jelasnya.
Cita-cita besar Kiai Said ini dilandasi keinginan untuk mewujudkan generasi yang cerdas dan berpengetahuan. “Ada tiga yang sudah jalan, Cirebon, Lampung, dan Halmahera. Sisanya ada tujuh dan sekarang ada di mejanya Dikti. Kita minta izin untuk membangun universitas, lalu saya bilang ke presiden dan dilanjutkan ke Mendiknas, ya sambil berjalan, sambil proses,” ujar Kiai Said kepada Okezone.
Kiai Said menargetkan 10 universitas akan selesai dibangun pada 2015. Adapun dana pembangunan dikumpulkan secara swadaya.
“Sebenarnya universitas NU itu sudah ada, hanya yang atas nama UNU itu belum. Kalau kampus NU seperti di Malang, Unisma, dan lain-lain, banyak sekitar 111. Tapi belum atas nama UNU, yang 10 universitas ini kita usahakan atas nama UNU,” urainya.
Dalam kesempatan ini, Kiai Said juga menegaskan akan memaksimalkan peran NU yang memiliki struktur kepengurusan hingga ke pelosok desa dalam mensukseskan program pemerintah serta membangun bangsa.
Dalam kaitan ini, Kiai Said menjamin Universitas NU tidak hanya menjadi menara gading. Toh selama ini NU sudah berperan besar mensukseskan program-program pemerintah, seperti program Keluarga Berencana (KB), dan sertifikasi tanah bagi orang miskin.
“Kita ikut andil mensukseskan program-program pemerintah, seperti program KB, itu kalau gak ada andil kiai kampung gak bakal jalan. Contoh lain soal sertifikasi tanah terhadap orang miskin, kalau bukan NU yang jalan mana mungkin orang BPN turun ke bawah turun ke desa-desa. Bencana alam, ada bencana di Gunung Merapi, NU berperan sangat tinggi dan mereka tanpa diberi uang pulsa atau uang bensin mereka langsung jalan. Hampir 90 persen NU berperan,” ungkap Kiai Said.
Oleh sebab itu, dalam kepemimpinannya dirinya ingin terus memaksimalkan peran NU terhadap pembangunan Bangsa. “Saya ingin memaksimalkan wadah yang dimiliki NU, NU itu punya jaringan sampai ke ranting-ranting bahkan ke pelosok tapi itu belum dimaksimalkan,” jelasnya.
Sumber : Okezone.com
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah