JAKARTA - Selain Duta Besar India Gurjit Singh, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU), Selasa (4/6) kemarin juga menerima kunjungan Duta Besar Korea
Selatan Kim Young-sun di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta
Pusat.
Kim Young-sun bersama rombongan disambut langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Bendahara Umum PBNU H Bina Suhendra dan beberapa staf PBNU urusan kerjasama luar negeri.
“Dubes Korea baru pertama kali berkunjung ke PBNU. Mereka ingin tahu tentang NU khususnya, dan tentang Islam Indonesia secara umum. Ia menanyakan, kenapa Islam di Indonesia yang mayoritas bisa hidup berdampingan dengan non muslim dengan baik,” kata KH Said Aqil Siroj kepada NU Online usai pertemuan.
Kepada Kim Young-sun, ia menjelaskan, karakter bangsa Indonesia semenjak awal memang saling menghargai berbagai keyakinan dan kepercayaan masyarakat. Karakter ini dikembangkan oleh NU dengan prinsip tasamuh, atau toleransi.
“Saya jelaskan semua, kenapa Islam Indonesia bisa berdampingan dengan non muslim. Ya walaupun di sana-sini masih ada beberapa kasus, tapi jika dibandingkan dengan Timur Tengah, Indonesia masih lebih baik,” kata Kang Said.
Suasana kunjungan itu berlangsung akrab dan penuh canda tawa, terutama ketika Kim Young-sun dicecar banyak pertanyaan oleh PBNU tentang Ginseng Korea.
Dalam kunjungan itu Dubes Korea menawarkan kerjasama dengan PBNU dalam pendirian rumah sakit di Indonesia. Dubes juga mengundang secara khusus PBNU untuk datang ke kantor kedutaan dan berkunjung ke negeri ginseng.
Penulis: A. Khoirul Anam
Kim Young-sun bersama rombongan disambut langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Bendahara Umum PBNU H Bina Suhendra dan beberapa staf PBNU urusan kerjasama luar negeri.
“Dubes Korea baru pertama kali berkunjung ke PBNU. Mereka ingin tahu tentang NU khususnya, dan tentang Islam Indonesia secara umum. Ia menanyakan, kenapa Islam di Indonesia yang mayoritas bisa hidup berdampingan dengan non muslim dengan baik,” kata KH Said Aqil Siroj kepada NU Online usai pertemuan.
Kepada Kim Young-sun, ia menjelaskan, karakter bangsa Indonesia semenjak awal memang saling menghargai berbagai keyakinan dan kepercayaan masyarakat. Karakter ini dikembangkan oleh NU dengan prinsip tasamuh, atau toleransi.
“Saya jelaskan semua, kenapa Islam Indonesia bisa berdampingan dengan non muslim. Ya walaupun di sana-sini masih ada beberapa kasus, tapi jika dibandingkan dengan Timur Tengah, Indonesia masih lebih baik,” kata Kang Said.
Suasana kunjungan itu berlangsung akrab dan penuh canda tawa, terutama ketika Kim Young-sun dicecar banyak pertanyaan oleh PBNU tentang Ginseng Korea.
Dalam kunjungan itu Dubes Korea menawarkan kerjasama dengan PBNU dalam pendirian rumah sakit di Indonesia. Dubes juga mengundang secara khusus PBNU untuk datang ke kantor kedutaan dan berkunjung ke negeri ginseng.
Penulis: A. Khoirul Anam
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah