JEPARA - Mempunyai anak yang shalih merupakan suatu keberkahan. Sebab nanti ia yang akan mendoakan kedua orang tuanya yang telah tiada.
Demikian KH Nur Hadi saat memberikan tausiyah dalam rangka Haul ke-19 KH Nur Chudrin di halaman pesantren Roudlotul Huda desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan, Jepara, Kamis (6/6).
Menurut kiai muda asal Jepara itu, orang yang telah tiada sangat mengharapkan doa dari anak-anak maupun kerabat yang masih ada. Sehingga, istilah orang tua zaman dulu, setiap malam Jumat mbahe mulih. “Ungkapan itu berarti orang yang wafat sudah tidak bisa lagi menambah ganjaran bisanya cuma meminta tambahan pahala kepada yang masih hidup,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan K Nurul Musyafak sembari mengutip potongan hadits 'aw waladin sholihin yad'u lah'. Mempunyai anak sholih kata pengasuh pesantren Roudlotul Hidayah nantinya akan bermanfaat untuk yang telah tiada. “Anak-anak yang shalih ahli berdoa,” sambungnya.
Meskipun orang tua telah tiada mereka akan tetap medapat aliran doa dari anak-anaknya. Kerena itu, agar mempunyai anak yang diidamkan, orang tua harus selektif memasukan anak ke lembaga pendidikan. Beberapa kalangan sekarang ini mengembagkan ajaran yang tidak pas melalui dunia pendidikan. Mereka menolak tradisi tahlil dan mendoakan orang tua.
Kiai Musyafak meminta orang tua saat ini harus benar-benar selektif dalam memilih pendidikan untuk anak. “InsyaAllah jika mau selektif anak-anak kita nantinya tidak mudah mengatakan tradisi NU itu musyrik, kafir maupun bidah,” harapnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Syaiful Mustaqim
Demikian KH Nur Hadi saat memberikan tausiyah dalam rangka Haul ke-19 KH Nur Chudrin di halaman pesantren Roudlotul Huda desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan, Jepara, Kamis (6/6).
Menurut kiai muda asal Jepara itu, orang yang telah tiada sangat mengharapkan doa dari anak-anak maupun kerabat yang masih ada. Sehingga, istilah orang tua zaman dulu, setiap malam Jumat mbahe mulih. “Ungkapan itu berarti orang yang wafat sudah tidak bisa lagi menambah ganjaran bisanya cuma meminta tambahan pahala kepada yang masih hidup,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan K Nurul Musyafak sembari mengutip potongan hadits 'aw waladin sholihin yad'u lah'. Mempunyai anak sholih kata pengasuh pesantren Roudlotul Hidayah nantinya akan bermanfaat untuk yang telah tiada. “Anak-anak yang shalih ahli berdoa,” sambungnya.
Meskipun orang tua telah tiada mereka akan tetap medapat aliran doa dari anak-anaknya. Kerena itu, agar mempunyai anak yang diidamkan, orang tua harus selektif memasukan anak ke lembaga pendidikan. Beberapa kalangan sekarang ini mengembagkan ajaran yang tidak pas melalui dunia pendidikan. Mereka menolak tradisi tahlil dan mendoakan orang tua.
Kiai Musyafak meminta orang tua saat ini harus benar-benar selektif dalam memilih pendidikan untuk anak. “InsyaAllah jika mau selektif anak-anak kita nantinya tidak mudah mengatakan tradisi NU itu musyrik, kafir maupun bidah,” harapnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Syaiful Mustaqim
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah