JAKARTA - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dinilai telah melakukan aksi pemalsuan
dengan memasang spanduk salah satu badan otonom NU, Pagar Nusa, pada
Muktamar Khilafah 2013 HTI di Jakarta, Ahad (2/6), sebagai tanda
dukungan terhadap berdirinya negara khilafah.
Spanduk yang menempel di tribun stadion Gelora Bung Karno tersebut
memampang logo resmi organisasi pencak silat NU itu dengan jargon
berbahasa Sunda ”Cadu Mundur Pantang Mulang” atau tidak akan mundur
tidak akan pulang. Di bawahnya tertulis jelas ”Pagar Nusa Wilayah
Tanjungsari-Sumedang”, diikuti teks ”Siap Mengawal Tegaknya Syariah dan
Khilafah”.
Sekretaris Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Sumedang, Jawa Berat,
Aceng Muhyi, mengaku kaget dan prihatin dengan informasi tersebut.
Pihaknya kecewa karena selama ini Pagar Nusa di Sumedang hanya ada di
tingkat pimpinan cabang alias kabupaten, belum ada di tingkat kecamatan.
”Kami mengecam aksi ini,” katanya kepada NU Online lewat telepon, Jumat (7/6).
Tanjungsari merupakan salah satu kecamatan di Sumedang, berbatasan di
sisi barat daya dengan Kecamatan Jatinangor. Secara resmi NU
menggunakan istilah ”Pimpinan Anak Cabang (PAC)” untuk merujuk badan
otonomnya, seperti Pagar Nusa, di tingkat kecamatan, dan bukan
”wilayah”.
”HTI di Tanjungsari dan Jatinangor sekarang memang cukup gencar.
Mulai banyak aktivis-aktivis mahasiswa (HTI) yang masuk kantong-kantong
NU di sana. Ini mungkin juga mempengaruhi kejadian ini,” katanya.
Aceng berencana akan memanggil Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU)
setempat untuk mengklarifikasi peristiwa ini. Dia menegaskan, spanduk
yang dipasang berderet dengan spanduk-spanduk milik HTI tersebut adalah
bentuk pemalsuan yang sama sekali tak terkait dengan PCNU Sumedang.
Penulis: Mahbib Khoiron
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah