KUDUS - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kudus mengajak Nahdliyin
menyekolahkan putra–putrinya di madrasah atau sekolah NU karena telah
disiapkan lembaga pendidikan pada semua tingkatan mulai
RA/TK/SD/MI/SMP/Mts/MA/SMA dan SMK.
“Pada musim pelajaran 2013/2014 ini, tolong titipkan anak-anak pada sekolah/madrasah di bawah naungan Ma’arif NU,” kata Ketua PCNU Kudus KH Chusnan dalam acara peringatan Isra' Mi’raj dan harlah ke-90 NU di lapangan Desa Peganjaran Bae Kudus, Rabu (5/6) lalu.
KH Chusnan menyatakan, madrasah NU memiliki peran dan tanggung jawab dalam upaya mencetak generasi penerus ulama dan bangsa sesuai amalan dan ajaran Aswaja. Pihaknya juga mendorong generasi muda NU selalu meningkatkan belajarnya sampai jenjang yang lebih tinggi.
“Sebagai kader penerus ulama, anak muda harus terus belajar, belajar dan belajar. Sehingga kelak bisa menjadi pemimpin bangsa,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, KH Chusnan mengajak komponen NU meningkatkan hidmah dengan melakukan gerakan (harakah) bagi agama, nusa dan bangsa. Para ulama mendirikan jamiyah NU dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI).
“Oleh karenanya, kita semua harus bersyukur NU sampai saat ini masih eksis bertahan hingga usia 90 tahun. Pada masa dulu, NU berdiri untuk merintis perjuangan agama melawan penjajah, sekarang kita harus pertahankan dengan meningkatkan harakah dan hidmah kepada NU,” tandasnya.
Terkait peringatan Isra' Mi’raj, Ia mengajak Nahdliyin meningkatkan kewajiban menjalankan ibadah shalat 5 waktu secara khusuk sesuai syarat- rukun. Bila melaksanakan secara benar, kehidupan bermasyarakat, bernegara dan beragama menjadi lebih terarah serta terjaga dari kemungkaran.
“Ke depan harus kita tingkatkan, karena dengan shalat akan meninggalkan kemaksiatan dan kerusakan,” tegasnya seraya mengutip sebuah ayat Al-Qur’an.
Kegiatan Isra' Mi’raj yang diadakan PRNU desa Peganjaran Bae Kudus ini berlangsung penuh syiar. Pengajian disemarakkan dengan maulidan bersama iringan rebana group An-Nahdliyyah. Usai pengajian, Pagar Nusa unjuk kebolehan berantraksi jurus-jurus pencak silatnya dan memamerkan kanuragan menginjak dan makan bara api.
“Pada musim pelajaran 2013/2014 ini, tolong titipkan anak-anak pada sekolah/madrasah di bawah naungan Ma’arif NU,” kata Ketua PCNU Kudus KH Chusnan dalam acara peringatan Isra' Mi’raj dan harlah ke-90 NU di lapangan Desa Peganjaran Bae Kudus, Rabu (5/6) lalu.
KH Chusnan menyatakan, madrasah NU memiliki peran dan tanggung jawab dalam upaya mencetak generasi penerus ulama dan bangsa sesuai amalan dan ajaran Aswaja. Pihaknya juga mendorong generasi muda NU selalu meningkatkan belajarnya sampai jenjang yang lebih tinggi.
“Sebagai kader penerus ulama, anak muda harus terus belajar, belajar dan belajar. Sehingga kelak bisa menjadi pemimpin bangsa,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, KH Chusnan mengajak komponen NU meningkatkan hidmah dengan melakukan gerakan (harakah) bagi agama, nusa dan bangsa. Para ulama mendirikan jamiyah NU dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI).
“Oleh karenanya, kita semua harus bersyukur NU sampai saat ini masih eksis bertahan hingga usia 90 tahun. Pada masa dulu, NU berdiri untuk merintis perjuangan agama melawan penjajah, sekarang kita harus pertahankan dengan meningkatkan harakah dan hidmah kepada NU,” tandasnya.
Terkait peringatan Isra' Mi’raj, Ia mengajak Nahdliyin meningkatkan kewajiban menjalankan ibadah shalat 5 waktu secara khusuk sesuai syarat- rukun. Bila melaksanakan secara benar, kehidupan bermasyarakat, bernegara dan beragama menjadi lebih terarah serta terjaga dari kemungkaran.
“Ke depan harus kita tingkatkan, karena dengan shalat akan meninggalkan kemaksiatan dan kerusakan,” tegasnya seraya mengutip sebuah ayat Al-Qur’an.
Kegiatan Isra' Mi’raj yang diadakan PRNU desa Peganjaran Bae Kudus ini berlangsung penuh syiar. Pengajian disemarakkan dengan maulidan bersama iringan rebana group An-Nahdliyyah. Usai pengajian, Pagar Nusa unjuk kebolehan berantraksi jurus-jurus pencak silatnya dan memamerkan kanuragan menginjak dan makan bara api.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor : Qomarul Adib.
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah