PROBOLINGGO - Dalam rangka untuk memperkuat ukhuwah nahdliyah di kalangan warga
Nahdlatul Ulama (NU), Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU)
Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo rutin menggelar lailatul ijtima’.
Lailatul ijtima’ ini diikuti oleh para pengurus MWC, ranting,
lembaga, lajnah dan badan otonom se Kecamatan Maron serta Muspika
Maron.
Sekretaris MWCNU Kecamatan Maron M. Mascung Asy’ari kepada NU Online,
Selasa (11/6) mengatakan tradisi lailatul ijtima’ atau malam pertemuan
warga NU memang sudah mengakar di kalangan Nahdliyin, khususnya yang
berada di Kecamatan Maron sendiri.
“Lailatul ijtima’ ini digelar dengan tujuan untuk meneruskan dan melestarikan tradisi dan amalan-amalan sesepuh NU dalam rangka untuk memperkuat ukhuwah Nahdliyah dan Wathoniyah,” ujarnya.
Menurut Mascung, malam pertemuan warga NU tersebut digelar sebulan sekali tiap malam Ahad Pon dan dipusatkan di Kantor MWCNU Kecamatan Maron. Kegiatan yang dilakukan meliputi istighotsah, evaluasi program kerja sekaligus diskusi untuk menampung aspirasi warga NU.
”Biasanya dalam diskusi itulah nantinya kita semakin dimantapkan pada pembelajaran untuk menghargai perbedaan. Perbedaan pandangan dalam Islam, selagi bisa dipertanggungjawabkan haruslah dipertahankan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah menampung aspirasi dari para warga NU sebagai dasar penyusunan program kerja mendatang,” jelasnya.
Dikatakan Mascung, saat ini gerakan yang dapat memperlemah ukhuwah Islamiyah cukup beragam. Oleh karenanya, warga NU harus terus menguatkan diri dengan memperkukuh paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dan ukhuwah Islamiyah.
“Lailatul ijtima’ ini dimaksudkan untuk semakin memperkuat ukhuwah Islamiyah atau tali persaudaraan yang bernafaskan Islam. Apalagi lailatul ijtima’ yang sudah mengakar kuat di kalangan NU merupakan warisan para ulama yang harus terus dilestarikan,” terangnya.
Melalui lailatul ijtima’ ini Mascung berharap nantinya ada peningkatan program NU yang bermanfaat untuk para warga NU serta mampu menguatkan pahah Aswaja di kalangan Nahdliyin.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar
“Lailatul ijtima’ ini digelar dengan tujuan untuk meneruskan dan melestarikan tradisi dan amalan-amalan sesepuh NU dalam rangka untuk memperkuat ukhuwah Nahdliyah dan Wathoniyah,” ujarnya.
Menurut Mascung, malam pertemuan warga NU tersebut digelar sebulan sekali tiap malam Ahad Pon dan dipusatkan di Kantor MWCNU Kecamatan Maron. Kegiatan yang dilakukan meliputi istighotsah, evaluasi program kerja sekaligus diskusi untuk menampung aspirasi warga NU.
”Biasanya dalam diskusi itulah nantinya kita semakin dimantapkan pada pembelajaran untuk menghargai perbedaan. Perbedaan pandangan dalam Islam, selagi bisa dipertanggungjawabkan haruslah dipertahankan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah menampung aspirasi dari para warga NU sebagai dasar penyusunan program kerja mendatang,” jelasnya.
Dikatakan Mascung, saat ini gerakan yang dapat memperlemah ukhuwah Islamiyah cukup beragam. Oleh karenanya, warga NU harus terus menguatkan diri dengan memperkukuh paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dan ukhuwah Islamiyah.
“Lailatul ijtima’ ini dimaksudkan untuk semakin memperkuat ukhuwah Islamiyah atau tali persaudaraan yang bernafaskan Islam. Apalagi lailatul ijtima’ yang sudah mengakar kuat di kalangan NU merupakan warisan para ulama yang harus terus dilestarikan,” terangnya.
Melalui lailatul ijtima’ ini Mascung berharap nantinya ada peningkatan program NU yang bermanfaat untuk para warga NU serta mampu menguatkan pahah Aswaja di kalangan Nahdliyin.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah