Headlines News :
Home » » GP Ansor: Terorisme Harus Dibuang Jauh-jauh dari Pesantren

GP Ansor: Terorisme Harus Dibuang Jauh-jauh dari Pesantren

JOMBANG - Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur bersama Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) melakukan antisipasi gerakan dan organisasi radikalisme berkedok Islam di Jawa Timur, terutama di basis pondok pesantren.

Kamis (2/5) kemarin, GP Ansor menggelar sarasehan bahasa terorisme” yang digelar di Aula pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.

Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Jatim Alfa Isnaeni mengatakan, paradigma teroris berkembang di pesantren harus dibuang jauh-jauh. Pesantren adalah tempat mencari ilmu, terutama ilmu agama. Bukan sebaliknya, pesantren sebagai lahan subur untuk menyemai bibit radikalisme.

Bagi kami NKRI adalah harga mati. Sedangkan pesantren adalah tempat untuk menuntut ilmu agama dan digunakan untuk kemaslahatan umat. Paradigma pesantren sebagai akar teroris harus dibuang," ujar Alfa didampingi Komandan densus 99 PP GP Ansor,  Habib Zaman disela sela kegiatan yang diiukuti Banser Ansor se Jatim.

Sementara itu, Kombespol, Thoriq dari BNPT mengatakan radikalisme dan teror masih terus berkembang dan melakukan perekrutan. Dan sekarang jaringan yang digunakan salah satunya adalah melalui dunia maya dengan memakai web dan blog. Karenanya dibutuhkan kerjasama semua pihak baik Ansor Banser serta pesantren.

Dikatakannya, pada saat ini ada pergeseran gerakan yang dilakukan dalam perekrutan anggota dan pendanaan. “Diantaranya pendanaan itu dengan melakukan aksi pencurian dan perampokan,” ujarnya menyampaikan.

Pergeseran target terrorisme, lanjutnya yang dulu adalah warga asing serta aset-aset asing kini juga bergeser kepada aparat dan asset pemerintah dan polisi. “Kasus Brimob yang diberondong 4 orang meninggal itu salah satunya,” ungkapnya seraya mengatakan asset milik pemerintah juga menjadi target seperti kantor yang dibangun pemerintah dan kendaraan plat merah.

Dikatakan Thoriq, meski Jawa Timur bukan menjadi prioritas pemantauan BNPT,  namun pihaknya tetap melakukan pemantauan gerakan. Karena dimungkinkan pelakuknya juga dari jatim.

”Fokus kita memang Solo dan Papua namun tidak menutup kemungkinan, pelakuknya juga dari sini,” ujarnya.


Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Muslim Abdurrahman
Share this article :

0 comments:

Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.

Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah

 
||
||
PCNU KOTA BALIKPAPAN - KALIMANTAN TIMUR © 2013-2014 | ALL RIGHT RESERVED
Supported : Madinatul Iman Media Group and Maskoli