JAKARTA - Sebagian besar pengunjung Perpustakaan PBNU masih terbatas dari
kalangan akdemisi. Mereka yang umumnya datang dengan keperluan khusus
meneliti NU itu, di antaranya, berasal dari sejumlah perguruan tinggi
luar negeri.
Sejumlah peneliti asing yang tercatat pernah singgah di sebuah ruangan di lantai 2, gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, ini, antara lain, datang dari Jepang, Australia, Amerika, Jepang, Malaysia, Singapura, Belanda, Korea Selatan, dan lainnya.
Sejumlah peneliti asing yang tercatat pernah singgah di sebuah ruangan di lantai 2, gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, ini, antara lain, datang dari Jepang, Australia, Amerika, Jepang, Malaysia, Singapura, Belanda, Korea Selatan, dan lainnya.
Syatiri Ahmad, pengelola perpustakaan PBNU, menyebutkan sejumlah nama
peneliti sekaligus penulis kenamaan yang dimaksud, seperti Martin van
Bruinessen, Robin Bush, Douglas Ramage, Greg Barton, Greg Fealy, dan
Mituo Nakamura.
”Ini memang baru satu-satunya perpusatakaan NU yang memiliki
informasi seputar ke-NU-an yang relatif lengkap, ya baru di Jakarta ini.
Sebenarnya informasi ini penting ada di setiap tingkatan wilayahlah
minimal,” katanya, Selasa (30/4).
Meski menyimpan koleksi ke-NU-an yang relatif banyak, Syatiri
mengaku, jumlah pengunjung perputakaan PBNU tidak begitu banyak.
Padahal, perpustakaan yang beridiri 1983 atas amanat Munas-Konbes NU di
Situbondo, Jawa Timur, itu mengoleksi berbagai dokumen primer langka
yang dapat memperdalam wawasan pembaca mengenai NU.
Penulis: Mahbib Khoiron
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah