JAKARTA - Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Moh. Matsna HS, MA,
mengapresiasi peluncuran film Sang Kyai sebagai tayangan yang laik
ditonton masyarakat Indonesia.
“Mewakili pimpinan UIN Jakarta,
kami menyambut baik kehadiran film Hadratusyaikh Sang Kyai ini,” ujar
Matsna dalam sambutannya pada acara diskusi “Behind the Scene
Hadratusyaikh Sang Kyai” di Auditorium Prof. Dr. Harun Nasution.
Menurutnya,
film yang mengisahkan pribadi dan ketokohan KH. Hasyim Asy’ari,
pendiri organisasi massa (ormas) Nahdlatul Ulama (NU), itu mengandung
nilai-nilai kehidupan dan perjuangan yang laik diteledani bagi
masyarakat Indonesia. “Mestinya film-film seperti ini diperbanyak,”
sarannya.
Dijelaskannya, film-film seperti itu seharus
diperbanyak, sehingga masyarakat Indonesia mengenal tokoh-tokoh dan
ulama Islam yang selama ini berjuang untuk bangsa. “Jangan film-film
cinta cengeng yang diperbanyak, karena ini merusak karakter generasi
muda,” imbuh Guru Besar Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK).
Karena itu pula, ia mendorong kemunculan film-film serupa dari sivitas akademik UIN Jakarta maupun insan perfilman.
Sementara
Ketua Dewan Koordinator Nasional Garda Bangsa, M. Hanif Dzakiri,
menjelaskan, film ini akan diputar di 21 kota se-Indonesia dan sejumlah
perguruan tinggi. “Kalau diijinkan oleh pengelola Bioskop 21, kita akan
putar di seluruh kota dan kampus,” katanya.
Menurut rencana, film
yang disponsori Garda Bangsa ini, akan tayang perdana pada 30/5/2013 di
seluruh jaringan Bioskop 21. “Kita akan putar secara serentak pada
tanggal 30 Mei di 21 kota,” terang politisi Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB).
Ditegaskannya, Garda Bangsa menghelat film tersebut sebagai
upaya untuk meluruskan sejarah bangsa Indonesia. “Selama ini di
buku-buku sejarah sangat sedikit kita temukan peranan dan kontribusi
para ulama, termasuk KH. Hasyim Asy’ari. Padahal peristiwa 10 November,
itu tidak bisa lepas dari peran dan fatwa beliu,” tandasnya.
Acara
yang digelar sejak pukul 13.25 WIB ini dihadiri hampir seribuan
pengunjung. Sebanyak 800-an kursi yang tersedia tak mampu memenuhi animo
pengunjung. Bahkan, puluhan peserta lainnya terpaksa berdiri dan duduk
lesehan
Sumber: uinjkta/mosleminfo
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah