JAKARTA - PBNU menghadirkan Al-Quran berkualitas guna memenuhi kebutuhan Muslim
Indonesia yang mencapati 2 juta eksemplar per tahun. Untuk itu,
diterbitkan mushaf An-Nahdlah. Mushaf itu diluncurkan di PBNU, Jakarta,
Jumat (21/6).
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Jam’iyyatul Qurra’ wal-Huffaz Nahdlatul Ulama (PP JQHNU) Ahmad Ari Masyhuri menceritakan proses pembuatan mushaf tersebut.
Menurut Ari, ada sembilan Pimpinan Pusat JQH yang terlibat dalam pembuatan mushaf tersebut. Kesembilan orang tersebut adalah Rais Majelis Ilmi JQHNU KH Ahsin Sakho Muhammad, Ketua Umum JQHNU KH Muhaimin Zen.
Kemudian KH Ahmad Fathoni , KH Jajim Khumaidi, KH Ahmad Dahuri, KH Masrur Ikhwan, Muthmainnah, Romlah Hidayah, dan Ahmad Ari Masyhuri, “Kesembilan orang ini mengawal subtansi untuk verifikasi dan validasi agar sesuai dengan Mushaf Utsmani,” katanya di sekretaria JQHNU, gedung PBNU, Jakarta selepas peluncuran Mushaf An-Nahdlah.
Mereka, tambah Ari, juga mengawal proses penerbitan, percetakan, halaman per halaman secara manual. Kemudian setelah dami masuk dikroscek halaman per halaman lagi.
“Setiap halaman di mushaf itu ada logo NU-nya,” katanya.
Mushaf Al-Quran bernama An-Nahdlah diterbitkan PBNU melalui PT Hati Emas* yang menggandeng Asia Pulp & Paper (APP). Hadir pada kesempatan itu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekretaris Jenderal PBNU H. Marsudi Syuhud, Ketua PBNU Slamet Effendi Yusuf, serta pengurus PBNU lain. Hadir pula beberapa Duta Besar negara sahabat seperti Mesir, Malaysia, Cina dan perwakilan OKI.
Penulis: Abdullah Alawi
*Direksi PT Hati Emas Omar Aram mengatakan setiap mushaf yang diterbitkan terdapat zakat 2,5 %. Zakat tersebut akan diberikan kepada Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) untuk disalurkan
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Jam’iyyatul Qurra’ wal-Huffaz Nahdlatul Ulama (PP JQHNU) Ahmad Ari Masyhuri menceritakan proses pembuatan mushaf tersebut.
Menurut Ari, ada sembilan Pimpinan Pusat JQH yang terlibat dalam pembuatan mushaf tersebut. Kesembilan orang tersebut adalah Rais Majelis Ilmi JQHNU KH Ahsin Sakho Muhammad, Ketua Umum JQHNU KH Muhaimin Zen.
Kemudian KH Ahmad Fathoni , KH Jajim Khumaidi, KH Ahmad Dahuri, KH Masrur Ikhwan, Muthmainnah, Romlah Hidayah, dan Ahmad Ari Masyhuri, “Kesembilan orang ini mengawal subtansi untuk verifikasi dan validasi agar sesuai dengan Mushaf Utsmani,” katanya di sekretaria JQHNU, gedung PBNU, Jakarta selepas peluncuran Mushaf An-Nahdlah.
Mereka, tambah Ari, juga mengawal proses penerbitan, percetakan, halaman per halaman secara manual. Kemudian setelah dami masuk dikroscek halaman per halaman lagi.
“Setiap halaman di mushaf itu ada logo NU-nya,” katanya.
Mushaf Al-Quran bernama An-Nahdlah diterbitkan PBNU melalui PT Hati Emas* yang menggandeng Asia Pulp & Paper (APP). Hadir pada kesempatan itu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekretaris Jenderal PBNU H. Marsudi Syuhud, Ketua PBNU Slamet Effendi Yusuf, serta pengurus PBNU lain. Hadir pula beberapa Duta Besar negara sahabat seperti Mesir, Malaysia, Cina dan perwakilan OKI.
Penulis: Abdullah Alawi
*Direksi PT Hati Emas Omar Aram mengatakan setiap mushaf yang diterbitkan terdapat zakat 2,5 %. Zakat tersebut akan diberikan kepada Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) untuk disalurkan
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah