SOLO - Malam Jum’at bagi warga Nahdliyin biasanya digunakan untuk kumpulan acara
tahlilan, yasinan, sholawatan dan sebagainya. Namun tidak untuk malam
Jum’at ini (6/6), sebagian warga NU di Solo justru berkumpul di bioskop.
Ratusan orang berbaju putih itu berbondong-bondong ke bioskop untuk
nonton film Sang Kiai.
Salah satu penonton, M Anwar (36), begitu terkesan dengan sosok KH Hasyim Asy’ari yang diceritakan dalam film tersebut. Menurut Ketua Ansor itu, cara berdakwah yang dilakukan Kiai Hasyim betul-betul menggunakan konsep islami, yakni dengan cara yang lemah lembut dan mengutamakan musyawarah. Namun, di satu sisi ia begitu keras dalam memegang akidah.
“Saat beliau diperintah tentara Jepang untuk seikirei (membungkuk ke arah Kaisar Jepang), beliau menolaknya, karena hal tersebut bertentangan dengan akidah Islam,” kata Anwar.
Namun menurutnya, ada yang masih kurang dari film tersebut. Peran NU belum begitu terlihat. “Tentang peran Mbah Hasyim, sebagai sang pendiri NU, juga tidak diceritakan,” imbuhnya.
Terlepas dari semua hal di atas, Anwar mengatakan kisah perang yang diangkat dalam film ini bagus untuk pendidikan nasionalisme. Tentang cinta tanah air, hukum membela negara, dan bagaimana jihad yang sebenarnya cukup bagus untuk dikonsumsi generasi muda.
Salah satu penonton, M Anwar (36), begitu terkesan dengan sosok KH Hasyim Asy’ari yang diceritakan dalam film tersebut. Menurut Ketua Ansor itu, cara berdakwah yang dilakukan Kiai Hasyim betul-betul menggunakan konsep islami, yakni dengan cara yang lemah lembut dan mengutamakan musyawarah. Namun, di satu sisi ia begitu keras dalam memegang akidah.
“Saat beliau diperintah tentara Jepang untuk seikirei (membungkuk ke arah Kaisar Jepang), beliau menolaknya, karena hal tersebut bertentangan dengan akidah Islam,” kata Anwar.
Namun menurutnya, ada yang masih kurang dari film tersebut. Peran NU belum begitu terlihat. “Tentang peran Mbah Hasyim, sebagai sang pendiri NU, juga tidak diceritakan,” imbuhnya.
Terlepas dari semua hal di atas, Anwar mengatakan kisah perang yang diangkat dalam film ini bagus untuk pendidikan nasionalisme. Tentang cinta tanah air, hukum membela negara, dan bagaimana jihad yang sebenarnya cukup bagus untuk dikonsumsi generasi muda.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ajie Najmuddin
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah