PURWOREJO - Dalam rangka memperingati HUT ke-68 Republik Indonesia, para pecinta
alam asal Purworejo, Jawa Tengah, melakukan pendakian Gunung Sumbing,
Jumat (16/8). Yang menarik, selain mengibarkan bendera merah putih,
peserta dari IPNU Cabang Purworejo mengibarkan bendera NU sebagai
lambang kesetiaan NU terhadap NKRI.
Koordinator kegiatan Bejo Suhartanto (40) mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memupuk rasa cinta kepada Negara, kewajiban mengisi kemerdekaan bagi peserta sebagai generasi penerus bangsa serta motivasi hidup yang bisa diambil dari sepanjang perjalanan. Hal itu sesuai dengan tema pendakian yaitu ekspedisi merah putih.
“Di puncak Sumbing kita menggelar upacara bendera. Walaupun dengan perlengkapan dan peralatan seadanya, namun upacara tersebut berlangsung dengan hikmad.”ujar lelaki yang akrab dipanggil mbah Bejo ini, Ahad (18/8) kemarin.
Bejo menambahkan, selain upacara bendera juga dilaksanakan refleksi perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan. Pada refleksi tersebut, para peserta diajak berdiskusi tentang pentingnya memahami hakekat perjuangan para pahlawan.
“Jutaan pahlawan gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan negeri ini. Semua tahu tentang hal itu, namun banyak yang tidak memahaminya sehingga hal itu menjadi penting untuk kita refleksikan kemarin.”imbuhnya.
Salah seorang peserta Ahmad Naufa Khoirul Faizun (24) mengaku banyak mengambil pelajaran dan bangga bisa mendaki gunung dengan ketinggian 3371 meter diatas permukaan laut tersebut meski banyak rintangan yang menghampiri.
“Ketika pendakian anggota kita ada yang sakit, terpelanting dan hampir putus asa, namun anggota lain memotivasi dan saling membantu hingga kebersamaan begitu menyatu. Kekuasaan Allah benar-benar saya rasakan ditengah belantara dan jalan curam yang jika saja ada hujan tentu kita sudah tak tahu lagi nasibnya.” Ujarnya.
Lebih lanjut Naufa mengatakan, kesan yang diambil dari pendakian ini adalah pelajaran berbagi satu sama lain. Menurutnya sesuatu yang mustahil bisa mencapai puncak Sumbing tanpa kebersamaan, perasaan senasib antar peserta serta kekompakan. “Kita tidak mungkin bisa mencapai puncak kalau kita tidak membunuh ego. Sikap itu tentu sangat positif kalau bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.”tandasnya.
Pendakian yang bertajuk Ekpedisi Merah Putih tersebut diikuti oleh gabungan dari berbagai element pecinta alam yang ada di Purworejo diantaranyaIkatan Ikatan Pelajar NU (IPNU) Cabang Purworejo (Gema Muda Ganesha Pecinta Alam) Gemapala SMA N1 Purworejo serta Pecinta Alam SMK 2 (PA SKANIDA) Purworejo.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Lukman Khakim
Koordinator kegiatan Bejo Suhartanto (40) mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memupuk rasa cinta kepada Negara, kewajiban mengisi kemerdekaan bagi peserta sebagai generasi penerus bangsa serta motivasi hidup yang bisa diambil dari sepanjang perjalanan. Hal itu sesuai dengan tema pendakian yaitu ekspedisi merah putih.
“Di puncak Sumbing kita menggelar upacara bendera. Walaupun dengan perlengkapan dan peralatan seadanya, namun upacara tersebut berlangsung dengan hikmad.”ujar lelaki yang akrab dipanggil mbah Bejo ini, Ahad (18/8) kemarin.
Bejo menambahkan, selain upacara bendera juga dilaksanakan refleksi perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan. Pada refleksi tersebut, para peserta diajak berdiskusi tentang pentingnya memahami hakekat perjuangan para pahlawan.
“Jutaan pahlawan gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan negeri ini. Semua tahu tentang hal itu, namun banyak yang tidak memahaminya sehingga hal itu menjadi penting untuk kita refleksikan kemarin.”imbuhnya.
Salah seorang peserta Ahmad Naufa Khoirul Faizun (24) mengaku banyak mengambil pelajaran dan bangga bisa mendaki gunung dengan ketinggian 3371 meter diatas permukaan laut tersebut meski banyak rintangan yang menghampiri.
“Ketika pendakian anggota kita ada yang sakit, terpelanting dan hampir putus asa, namun anggota lain memotivasi dan saling membantu hingga kebersamaan begitu menyatu. Kekuasaan Allah benar-benar saya rasakan ditengah belantara dan jalan curam yang jika saja ada hujan tentu kita sudah tak tahu lagi nasibnya.” Ujarnya.
Lebih lanjut Naufa mengatakan, kesan yang diambil dari pendakian ini adalah pelajaran berbagi satu sama lain. Menurutnya sesuatu yang mustahil bisa mencapai puncak Sumbing tanpa kebersamaan, perasaan senasib antar peserta serta kekompakan. “Kita tidak mungkin bisa mencapai puncak kalau kita tidak membunuh ego. Sikap itu tentu sangat positif kalau bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.”tandasnya.
Pendakian yang bertajuk Ekpedisi Merah Putih tersebut diikuti oleh gabungan dari berbagai element pecinta alam yang ada di Purworejo diantaranyaIkatan Ikatan Pelajar NU (IPNU) Cabang Purworejo (Gema Muda Ganesha Pecinta Alam) Gemapala SMA N1 Purworejo serta Pecinta Alam SMK 2 (PA SKANIDA) Purworejo.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Lukman Khakim
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah