UBUDIYYAH - Fitroh perempuan adalah mengandung dan melahirkan
seorang bayi. Terkadang seoarang ibu mengandung selama Sembilan bulan,
terkadang lebih, terkdanag juga kurang. Selama itu pula orang tua dengan
amat sabar menunggu dan menanti kehadiran sang bayi.
Berapapun umur
kandungan itu, ketika telah terlahir ke dunia dianjurkan (sunnah) bagi
kedua orang tuanya untuk memberikan nama, aqiqah dengan dua ekor kambing
bila sang bayi laki-laki dan satu ekor bila perempuan.
Namun
demikian terkadang takdir menentukan lain. Proses persalinan adalah
perjuangan bagi kaum perempuan. Tidak jarang sang ibu merelakan nyawanya
demi sang bayi, ataupun malah keduanya tidak dapat meneruskan nikmatnya
kehidupan dunia. Lantas apakah masihkan disunnahkan memberikan nama dan
beraqiqah kepada bayi yang sudah meninggal?
Mengenai hal ini
Kitab Fatawa Isma’il Zain menerangkan dengan dua rincian pertama, jika
bayi itu tidak pernah lahir di dunia (meninggal dalam kandungan) maka
tidak ada anjuran memberikan aqiqah dan nama. Namun, jika bayi tiu
sempat menghirup kehidupan setelah dilahirkan meskipun hanya beberapa
saat maka disunnahkan bagi orang tuanya untuk memberikan nama dan aqiqah
kepadanya.
فلا تسن تسمية للجنين ولا عقيقة عنه، والتسمية إنما تسن في حق المولود وكذلك العقيقة لا تسن إلا عن المولود
Tidak disunahkan memberi nama bagi janin, begitu juga aqiqah,
karena memberi nama dan aqiqah hanya disunahkan bagi anak bayi yang
telah terlahir kedunia
أما ما دام في بطن أمه ومات في بطنها ودفن معها، فلا تسن له تسمية ولا عقيقة
Sedang untuk janin yang maninggal dalam kandungan ibunya, lalu
dikuburkan bersama ibunya maka tidak disunahkan memberikan nama dan
aqiqah bagi janin tersebut.
(Pen.Fuad H. Basya/Red. Ulil H)
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah