RABAT - Jumat (22/3) kemarin, rombongan delegasi PBNU yang di wakili oleh KH
Musthafa Aqil (Katib Syuriyah PBNU), KH Zulfa Musthafa (Ketua LBM), KH
Mahfudz Asirun dan Doktor H Nasrullah Jasam telah mengadakan pertemuan
dengan jajaran petinggi kementrian wakaf di Rabat dan disambut baik
oleh Dirjen Urusan Agama Islam Dr. Ahmed Kostas.
"Nahdlatul Ulama itu mempunyai paham kegamaan dengan kami, tentu kami ke depan akan lebih pererat lagi hubungan ini," ujar Dr. Ahmed Kostas.
Pada hari yang sama kunjungan ini dilanjutkan ke majlis ‘ilmi al a’la Rabat (Badan Pemberdayaan keilmuan pusat ) dengan mendapatkan sambutan yang sangat baik oleh syeikh Dr M. Yesif selaku penasehat raja dan sekjen majlis ilmi al a'la Maroko.
Pada kesempatan ini Yesif mengatakan, "Saya sangat bangga dengan prinsip NU yang mengedepankan tawassut , tawazun, tasamuh dan i'tidal, tentu ini sangat tepat kita terapkan dalam medakwahkan islam yang rahmatan lil alamin".
"Beliau juga salut dengan peran NU yang jamaahnya mencapai 40 juta lebih, bahkan kalau ada waktu longgar ulama NU akan diajak jalan-jalan untuk diperkenalkan dengan seluruh ulama Maroko," kata Muanif Ridwan, ketua tanfidziyah PCINU Maroko.
H Ali Syahbana, wakil ketua Tanfidziyah PCINU Maroko yang juga menjabat sebagai Badan Pengawas Organisasi (BPO) PPI Maroko mengatakan, sore harinya rombongan ini menghadiri acara Maulid Nabi biqiraati Maulid Diba'i yang bertempat di di masjid Indonesia, Kenitra. Acara ini diadakan oleh PCI NU Maroko bekerja sama dengan KBRI Rabat dan al Majlis al Ilmi al Mahalli Kenitra.
Turut hadir pula Duta Besar Republik Indonesia Untuk Kerajaan Maroko H. Tosari Widjaja beserta sekprinya, Pensosbud KBRI Rabat, Bpk. Suparman Hasibuan, para pengurus dan anggota PCINU Maroko dan juga sejumlah pengurus dan anggota PPI Maroko dan para mahasiswa STAINU Jakarta yang sedang mengikuti program kelas internasional di Univ. Ibn. Thufail, Kenitra. .
Dalam kesempatan ini juga rombongan menyempatkan diri untuk mengunjungi asrama mahasiswa STAINU Jakarta yang sedang mengikuti program kelas internasional di Univ. Ibn. Thufail, Kenitra.
"Nahdlatul Ulama itu mempunyai paham kegamaan dengan kami, tentu kami ke depan akan lebih pererat lagi hubungan ini," ujar Dr. Ahmed Kostas.
Pada hari yang sama kunjungan ini dilanjutkan ke majlis ‘ilmi al a’la Rabat (Badan Pemberdayaan keilmuan pusat ) dengan mendapatkan sambutan yang sangat baik oleh syeikh Dr M. Yesif selaku penasehat raja dan sekjen majlis ilmi al a'la Maroko.
Pada kesempatan ini Yesif mengatakan, "Saya sangat bangga dengan prinsip NU yang mengedepankan tawassut , tawazun, tasamuh dan i'tidal, tentu ini sangat tepat kita terapkan dalam medakwahkan islam yang rahmatan lil alamin".
"Beliau juga salut dengan peran NU yang jamaahnya mencapai 40 juta lebih, bahkan kalau ada waktu longgar ulama NU akan diajak jalan-jalan untuk diperkenalkan dengan seluruh ulama Maroko," kata Muanif Ridwan, ketua tanfidziyah PCINU Maroko.
H Ali Syahbana, wakil ketua Tanfidziyah PCINU Maroko yang juga menjabat sebagai Badan Pengawas Organisasi (BPO) PPI Maroko mengatakan, sore harinya rombongan ini menghadiri acara Maulid Nabi biqiraati Maulid Diba'i yang bertempat di di masjid Indonesia, Kenitra. Acara ini diadakan oleh PCI NU Maroko bekerja sama dengan KBRI Rabat dan al Majlis al Ilmi al Mahalli Kenitra.
Turut hadir pula Duta Besar Republik Indonesia Untuk Kerajaan Maroko H. Tosari Widjaja beserta sekprinya, Pensosbud KBRI Rabat, Bpk. Suparman Hasibuan, para pengurus dan anggota PCINU Maroko dan juga sejumlah pengurus dan anggota PPI Maroko dan para mahasiswa STAINU Jakarta yang sedang mengikuti program kelas internasional di Univ. Ibn. Thufail, Kenitra. .
Dalam kesempatan ini juga rombongan menyempatkan diri untuk mengunjungi asrama mahasiswa STAINU Jakarta yang sedang mengikuti program kelas internasional di Univ. Ibn. Thufail, Kenitra.
Sumber : NU Online
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah