KENDAL - PCNU Kendal, Jum’at-Ahad (3-5/5) menggelar kegiatan kaderisasi yang
diproyeksikan untuk mempersiapkan kader-kader pemimpin NU di masa
mendatang. Dengan memakai format kaderisasi PBNU yang bertema “Pelatihan
Kader Penggerak NU”, kaderisasi ini juga dipandu langsung oleh tim
instruktur dari PBNU Jakarta.
Kegiatan yang digelar di Pondok Pesantren Darul Qur’an Sukolilan, Patebon, Kendal itu diikuti sekitar 50 peserta berasal dari dua utusan MWCNU dari unsur syuriyah dan tanfidziyah serta dari lembaga, lajnah dan badan otonom ditingkat cabang.
Ketua PCNU Kendal KH Muhammad Danial Royyan dalam sambutannya mengatakan bahwa dewasa ini perang pemikiran (ghozwatul fikr) tidak hanya sebatas pertarungan paham tapi sudah menjurus ke pertarungan fisik. Hal itu menurut nya sudah terjadi di Kendal dengan peristiwa di dusun Banon desa Purwosari kecamatan Sukorejo beberapa waktu lalu.
Menurut penulis buku sejarah tahlil itu, NU sudah saatnya mencetak kader-kader yang militan untuk mengimbangi serangan-serangan pihak luar yang ingin merongrong aswaja dan NKRI. Oleh karenanya perlu dilakukan pengkaderan secara sistematis dan ilmiah. Lebih lanjut ia berharap para peserta pelatihan Kader Penggerak NU akan menjadi pemimpin NU di masa mendatang.
“Kalau perlu saya rekomendasikan kalau pilih ketua MWCNU yang alumni pelatihan kader penggerak NU saja,” seloroh kyai Danial.
Selama tiga hari para peserta akan mendapatkan materi pelatihan dari tim instruktur dari PBNU yang terdiri dari KH As’ad Ali, H. Abdul Mu’in DZ, H. Enceng Shobirin Naj dan Adnan Anwar. Dalam menjalankan tugas pelatihannya tim PBNU juga akan didampingi intruktur dari PCNU PC Lakpesdam NU Kendal.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Fahroji
Kegiatan yang digelar di Pondok Pesantren Darul Qur’an Sukolilan, Patebon, Kendal itu diikuti sekitar 50 peserta berasal dari dua utusan MWCNU dari unsur syuriyah dan tanfidziyah serta dari lembaga, lajnah dan badan otonom ditingkat cabang.
Ketua PCNU Kendal KH Muhammad Danial Royyan dalam sambutannya mengatakan bahwa dewasa ini perang pemikiran (ghozwatul fikr) tidak hanya sebatas pertarungan paham tapi sudah menjurus ke pertarungan fisik. Hal itu menurut nya sudah terjadi di Kendal dengan peristiwa di dusun Banon desa Purwosari kecamatan Sukorejo beberapa waktu lalu.
Menurut penulis buku sejarah tahlil itu, NU sudah saatnya mencetak kader-kader yang militan untuk mengimbangi serangan-serangan pihak luar yang ingin merongrong aswaja dan NKRI. Oleh karenanya perlu dilakukan pengkaderan secara sistematis dan ilmiah. Lebih lanjut ia berharap para peserta pelatihan Kader Penggerak NU akan menjadi pemimpin NU di masa mendatang.
“Kalau perlu saya rekomendasikan kalau pilih ketua MWCNU yang alumni pelatihan kader penggerak NU saja,” seloroh kyai Danial.
Selama tiga hari para peserta akan mendapatkan materi pelatihan dari tim instruktur dari PBNU yang terdiri dari KH As’ad Ali, H. Abdul Mu’in DZ, H. Enceng Shobirin Naj dan Adnan Anwar. Dalam menjalankan tugas pelatihannya tim PBNU juga akan didampingi intruktur dari PCNU PC Lakpesdam NU Kendal.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Fahroji
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah