PROBOLINGGO - Kematangan ilmu pengetahuan harus diimbangi dengan tingginya moral atau
akhlakul karimah. Caranya dengan menyeimbangkan ilmu pengetahuan umum
dengan pengetahuan agama. Ilmu pengetahuan yang kita miliki berupa IQ
perlu diimbangi dan dibarengi dengan kematangan EQ dan SQ.
Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Pengasuh Pesantren Salafiyah Al-Ishlah Achmad Husen ketika ditemui NU Online di sela-sela kegiatan haflatul imtihan di pesantren tersebut Desa Tempuran Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Kamis (4/7).
Menurutnya, pesantren dan pendidikan keagamaan lainnya merupakan lembaga pendidikan Islam untuk membentuk etika moral yang baik. “Pendidikan pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang mencetak dan menyiapkan manusia yang siap pakai dalam segala bidang dan manusia yang pintar dan benar,” ujarnya.
Ia mengatakan, dari pesantren akan lahir calon generasi pemimpin bangsa masa depan yang berilmu dengan diimbangi dengan akhlakul karimah. Sebab, selama berada di lingkungan pesantren, santri digembleng dengan berbagai ilmu agama dan etika. Sehingga, begitu menjadi seorang pemimpin, maka tentunya akan menjadi pemimpin yang amanah dan berakhlakul karimah.
“Santri yang sudah terbiasa berpedoman pada aturan agama dan kaidah Ahlussunnah wal-Jamaah sejak masih di pesantren, maka ketika sudah dewasa dan menjadi pemimpin akan terbiasa. Inilah manfaat dari keberadaan pendidikan di pesantren,” jelasnya.
Haflatul imtihan di Pesantren Salafiyah Al-Ishlah ini dihadiri oleh ratusan warga NU dari Desa Tempuran dan sekitarnya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri. Pasalnya kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan berbagai macam kegiatan mulai dari lomba-lomba hingga pentas seni dengan puncak acara pengajian umum yang menghadirkan sejumlah tokoh ulama NU.
Redaktur : Abdullah Alawi
Kontributor : Syamsul Akbar
Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Pengasuh Pesantren Salafiyah Al-Ishlah Achmad Husen ketika ditemui NU Online di sela-sela kegiatan haflatul imtihan di pesantren tersebut Desa Tempuran Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Kamis (4/7).
Menurutnya, pesantren dan pendidikan keagamaan lainnya merupakan lembaga pendidikan Islam untuk membentuk etika moral yang baik. “Pendidikan pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang mencetak dan menyiapkan manusia yang siap pakai dalam segala bidang dan manusia yang pintar dan benar,” ujarnya.
Ia mengatakan, dari pesantren akan lahir calon generasi pemimpin bangsa masa depan yang berilmu dengan diimbangi dengan akhlakul karimah. Sebab, selama berada di lingkungan pesantren, santri digembleng dengan berbagai ilmu agama dan etika. Sehingga, begitu menjadi seorang pemimpin, maka tentunya akan menjadi pemimpin yang amanah dan berakhlakul karimah.
“Santri yang sudah terbiasa berpedoman pada aturan agama dan kaidah Ahlussunnah wal-Jamaah sejak masih di pesantren, maka ketika sudah dewasa dan menjadi pemimpin akan terbiasa. Inilah manfaat dari keberadaan pendidikan di pesantren,” jelasnya.
Haflatul imtihan di Pesantren Salafiyah Al-Ishlah ini dihadiri oleh ratusan warga NU dari Desa Tempuran dan sekitarnya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri. Pasalnya kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan berbagai macam kegiatan mulai dari lomba-lomba hingga pentas seni dengan puncak acara pengajian umum yang menghadirkan sejumlah tokoh ulama NU.
Redaktur : Abdullah Alawi
Kontributor : Syamsul Akbar
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah