KRAKSAAN - Untuk membuktikan pengabdian pesantren terhadap masyarakat di
sekitarnya, Pesantren Zainul Anwar Kraksaan Probolinggo mengadakan
pengajian rutin Simtuddurar untuk para pemuda di desa Alassumur Kraksaan, yang dilaksakan pada hari Ahad (13/5).
“Pengajian ini merupakan kegiatan rutin dalam rangka mengakrabkan pesantren dengan pemuda yang pengetahuan keagamaannya minim, terlebih di sekitar lingkungan pesantren ini banyak pemudanya yang sering mabuk-mabukan, judi, nyabung ayam, togel, mencuri dan masih banyak lagi. Kalau tidak begitu, mau diapakan generasi penerus Islam ini? ini merupakan tugas dan tanggung jawab kita” ungkap Gus Syamsul Arifin.
Di samping itu, pengajian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang ahlussunnah wal jama’ah kepada mereka secara substansial.
“Mereka mengaku sebagai warga NU, tapi tidak paham tentang ajaran-ajaran ahlussunnah wal jama’ah. Nah inilah yang kami tekankan kepada mereka secara perlahan tapi pasti,” lanjutnya.
KH Hasan As-Syadzili selaku pengasuh PP. Zainul Anwar, menyampaikan bahwa awalnya, kegiatan ini hanya untuk para pemuda di desa Alassumur dan sekitarnya dengan tujuan untuk menumbuhkan semangat dan kecintaannya kepada Nabi Muhammad SAW (muhibbin). Akan tetapi, seiring dengan diterimanya kegiatan ini oleh para masyarakat, ternyata bukan hanya pemuda yang ikut, melainkan orang dewasa dan tokoh masyarakat banyak yang tertarik dengan kegiatan ini.
“Walaupun kegiatan ini biasa dan dihadiri oleh ratusan pemuda dan masyarakat pada setiap kegiatan, akan tetapi kegiatan ini kami desain sebaik mungkin, sehingga menjadi luar biasa. Nah, pendekatan inilah yang kami jadikan alat untuk mengajak mereka kembali ke ajaran yang haq dan meninggalkan yang bathil”.
Ia menegaskan banyak cara berdakwah dalam Islam, tapi kalau metodenya salah dan tidak tepat sasaran, maka tujuan dalam berdakwah akan sulit tercapai. “Intinya, bagaimana kami bisa diterima oleh masyarakat, itu langkah pertama yang paling penting,” ungkap Ketua LDNU Cabang Kraksaan ini.
“Pengajian ini merupakan kegiatan rutin dalam rangka mengakrabkan pesantren dengan pemuda yang pengetahuan keagamaannya minim, terlebih di sekitar lingkungan pesantren ini banyak pemudanya yang sering mabuk-mabukan, judi, nyabung ayam, togel, mencuri dan masih banyak lagi. Kalau tidak begitu, mau diapakan generasi penerus Islam ini? ini merupakan tugas dan tanggung jawab kita” ungkap Gus Syamsul Arifin.
Di samping itu, pengajian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang ahlussunnah wal jama’ah kepada mereka secara substansial.
“Mereka mengaku sebagai warga NU, tapi tidak paham tentang ajaran-ajaran ahlussunnah wal jama’ah. Nah inilah yang kami tekankan kepada mereka secara perlahan tapi pasti,” lanjutnya.
KH Hasan As-Syadzili selaku pengasuh PP. Zainul Anwar, menyampaikan bahwa awalnya, kegiatan ini hanya untuk para pemuda di desa Alassumur dan sekitarnya dengan tujuan untuk menumbuhkan semangat dan kecintaannya kepada Nabi Muhammad SAW (muhibbin). Akan tetapi, seiring dengan diterimanya kegiatan ini oleh para masyarakat, ternyata bukan hanya pemuda yang ikut, melainkan orang dewasa dan tokoh masyarakat banyak yang tertarik dengan kegiatan ini.
“Walaupun kegiatan ini biasa dan dihadiri oleh ratusan pemuda dan masyarakat pada setiap kegiatan, akan tetapi kegiatan ini kami desain sebaik mungkin, sehingga menjadi luar biasa. Nah, pendekatan inilah yang kami jadikan alat untuk mengajak mereka kembali ke ajaran yang haq dan meninggalkan yang bathil”.
Ia menegaskan banyak cara berdakwah dalam Islam, tapi kalau metodenya salah dan tidak tepat sasaran, maka tujuan dalam berdakwah akan sulit tercapai. “Intinya, bagaimana kami bisa diterima oleh masyarakat, itu langkah pertama yang paling penting,” ungkap Ketua LDNU Cabang Kraksaan ini.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Hasan Baharun
Kontributor: Hasan Baharun
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah