JAKARTA - Mustasyar PBNU KH Ma’ruf Amin menegaskan,
Pancasila dan Islam adalah dua hal yang tak perlu dipertentangkan.
Keduanya sama-sama menjadi komitmen umat Islam Tanah Air yang harus
dipegang, bukan didikotomikan.
Pandangan ini disampaikan Ma’ruf saat menaggapi Rancangan Undang-Undang tentang Organisasi Masyarakat (RUU Ormas) usai acara bedah buku biografinya di Auditorium Langen Palikrama Kantor Pegadaian, Jalan Kramat Raya Nomor 162, Selasa (26/3) petang.
”Itu kan ada dua hal yang tidak mungkin kita melepaskan darinya. Satu, Pancasila sebagai bangsa, yang kedua Islam sebagai agama,” kata pengurus NU yang juga ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
Ma’ruf mengakui, meskipun hubungan Pancasila dan Islam tak bertentangan, tetap perlu penjabaran yang lebih lanjut tentang titik temu keduanya. ”Nanti akan kita cari rumusannya, Islam sebagai apa, Pancasila sebagai apa,” ujarnya.
Menurut dia, RUU Ormas yang kini sedang digodok DPR masih butuh penyempurnaan. Baginya, yang paling prinsip adalah undang-undang ormas nanti tidak represif dan tidak pula terlalu liberal.
”Kita tidak terlalu rigid (kaku) lah soal ini. Baik Islam maupun Pancasila pokoknya harus disatukan menjadi satu bangunan,” pungkasnya.
Pandangan ini disampaikan Ma’ruf saat menaggapi Rancangan Undang-Undang tentang Organisasi Masyarakat (RUU Ormas) usai acara bedah buku biografinya di Auditorium Langen Palikrama Kantor Pegadaian, Jalan Kramat Raya Nomor 162, Selasa (26/3) petang.
”Itu kan ada dua hal yang tidak mungkin kita melepaskan darinya. Satu, Pancasila sebagai bangsa, yang kedua Islam sebagai agama,” kata pengurus NU yang juga ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
Ma’ruf mengakui, meskipun hubungan Pancasila dan Islam tak bertentangan, tetap perlu penjabaran yang lebih lanjut tentang titik temu keduanya. ”Nanti akan kita cari rumusannya, Islam sebagai apa, Pancasila sebagai apa,” ujarnya.
Menurut dia, RUU Ormas yang kini sedang digodok DPR masih butuh penyempurnaan. Baginya, yang paling prinsip adalah undang-undang ormas nanti tidak represif dan tidak pula terlalu liberal.
”Kita tidak terlalu rigid (kaku) lah soal ini. Baik Islam maupun Pancasila pokoknya harus disatukan menjadi satu bangunan,” pungkasnya.
Sumber : NU ONline
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah