JAKARTA - KH Kustur Faiz menyatakan berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) bertujuan
untuk menyelamatkan akidah umat Islam. Demikian diungkapkannya dalam
pengajian umum dalam rangka Harlah ke-90 NU di halaman Gedung MWC NU
Nalumsari, Kamis (30/5).
Pernyataan yang dilontarkan penceramah asal Kudus itu cukup beralasan. Mengingat saat ini banyak golongan-golongan yang muncul tidak lain untuk merongrong eksistensi NU. Kiai Kustur kepada ribuan warga NU yang hadir kemudian menyampaikan salah satu referensi yang pernah dibacanya. Dulu KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU dan KH Ahmad Dahlan pendiri MD lontarnya pernah sama-sama ngangsu kaweruh di Timur Tengah.
Usai boyong, lanjutnya kedua kiai itu sama-sama bersepakat mengembangkan lembaga pendidikan di tempat yang beda. Mbah Hasyim lebih ke pesantren sedangkan Kiai Dahlan condong ke sekolah.
“Dulu itu, Mbah Ahmad Dahlan sama-sama melakukan tradisi tahlilan, manaqib, shalawatan sama seperti orang NU,” terangnya.
Amalan yang sama seperti NU itu sirna, lantaran Mbah Dahlan wafat sehingga organisasi yang dirintisnya lalu disisipi kelompok Wahabi dan amalan-amalan yang sebelumnya dilakoni Kiai Dahlan lambat laun hilang dari pusaran MD.
Habib Ahmad Al-Jufri, selaku rais syuriyah MWC NU Nalumsari menambahkan berdirinya NU untuk mempertahankan, melestarikan dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dan memilih salah satu madhab 4.
Melalui Harlah NU, Bupati Jepara H Ahmad Marzuqi yang berkesempatan hadir menyampaikan dengam nguri-nguri ormas terbesar di dunia itu merupakan suatu anugerah yang diberikan oleh Allah.
“Keberaadaan NU saat ini sedang dirong-rong oleh banyak aliran lain. Dengan tetap nguri-nguri NU berarti anda telah mendapatkan anugerah dari Tuhan,” jelasnya.
Sementara itu, ketua panitia H Harsono mengungkapkan pengajian umum merupakan akhir dari kegiatan Harlah ke-90 NU, MWC NU Nalumsari. Sebelumnya, kegiatan juga disemarakkan dengan upacara Harlah NU, Bazar, Ziarah Tokoh NU dan Khotmil Qur'an.
Pernyataan yang dilontarkan penceramah asal Kudus itu cukup beralasan. Mengingat saat ini banyak golongan-golongan yang muncul tidak lain untuk merongrong eksistensi NU. Kiai Kustur kepada ribuan warga NU yang hadir kemudian menyampaikan salah satu referensi yang pernah dibacanya. Dulu KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU dan KH Ahmad Dahlan pendiri MD lontarnya pernah sama-sama ngangsu kaweruh di Timur Tengah.
Usai boyong, lanjutnya kedua kiai itu sama-sama bersepakat mengembangkan lembaga pendidikan di tempat yang beda. Mbah Hasyim lebih ke pesantren sedangkan Kiai Dahlan condong ke sekolah.
“Dulu itu, Mbah Ahmad Dahlan sama-sama melakukan tradisi tahlilan, manaqib, shalawatan sama seperti orang NU,” terangnya.
Amalan yang sama seperti NU itu sirna, lantaran Mbah Dahlan wafat sehingga organisasi yang dirintisnya lalu disisipi kelompok Wahabi dan amalan-amalan yang sebelumnya dilakoni Kiai Dahlan lambat laun hilang dari pusaran MD.
Habib Ahmad Al-Jufri, selaku rais syuriyah MWC NU Nalumsari menambahkan berdirinya NU untuk mempertahankan, melestarikan dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dan memilih salah satu madhab 4.
Melalui Harlah NU, Bupati Jepara H Ahmad Marzuqi yang berkesempatan hadir menyampaikan dengam nguri-nguri ormas terbesar di dunia itu merupakan suatu anugerah yang diberikan oleh Allah.
“Keberaadaan NU saat ini sedang dirong-rong oleh banyak aliran lain. Dengan tetap nguri-nguri NU berarti anda telah mendapatkan anugerah dari Tuhan,” jelasnya.
Sementara itu, ketua panitia H Harsono mengungkapkan pengajian umum merupakan akhir dari kegiatan Harlah ke-90 NU, MWC NU Nalumsari. Sebelumnya, kegiatan juga disemarakkan dengan upacara Harlah NU, Bazar, Ziarah Tokoh NU dan Khotmil Qur'an.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Syaiful Mustaqim
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah