Headlines News :
Home » » KH Yahya Cholil Tsaquf : Eksistensi Jamaah Menopang Jam'iyyah NU

KH Yahya Cholil Tsaquf : Eksistensi Jamaah Menopang Jam'iyyah NU

JEPARA - Eksistensi jamaah Ahlussunnah wal Jamaah telah mengakar jauh sejak Jam'iyyah Nahdlatul Ulama didirikan. Ahlussunnah wal Jamaah telah berkembang sejak zaman Walisongo. Karenanya, eksistensi jamaah inilah yang menopang Jam'iyyah (organisasi) NU.

Demikian dinyatakan Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf dalam Haflah Akhirus Sanah Yayasan Islam Manbaul Ulum desa Buaran kecamatan Mayong kabupaten Jepara, Jum’at (21/6) siang. Menurutnya, sejak era Walisongo jamaah adalah kekuatan utama dalam perkembangan dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah.

Oleh sebab itu, lanjut Gus Yahya -sapaan akrab Yahya Cholil Staquf, meskipun Jamiyyah NU kadang-kadang sedang dalam keadaan tidak stabil namun kekuatan kultural inilah yang menjadi penopang utama dakwah NU.

"Jamaah NU sulit diobok-obok aliran dari kelompok mana pun. Karenanya, jamaah NU harus tetap merapatkan barisan sampai akhir hayat," tandas mantan juru bicara Presiden RI ke-4 ini.

Sementara itu, pembicara lainnya, Nusron Wahid mengingatkan, Sekolah, madrasah dan pesantren berbasis NU menjadi penjaga ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  

Menurut Ketua Umum PP GP Ansor NU ini, mengingatkan kepada ribuan hadirin yang memadati halaman SMK Islam Manbaul Ulum agar jangan salah menyekolahkan maupun memondokkan anak.

“Anda punya 5 anak dan salah satunya disekolahkan atau dipondokkan ke lembaga yang berbeda dengan ideologi anda saya yakin akan mengganggu keluarga anda,” tegasnya, mengingatkan.



Redaktur       : Syaifullah Amin
Kontributor  : Syaiful Mustaqim
Share this article :

0 comments:

Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.

Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah

 
||
||
PCNU KOTA BALIKPAPAN - KALIMANTAN TIMUR © 2013-2014 | ALL RIGHT RESERVED
Supported : Madinatul Iman Media Group and Maskoli