JEPARA - Pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Nusantara merupakan
gudangnya ilmu pengetahuan. Demikian dikemukakan Kepala Kantor
Kementerian Agama kabupaten Jepara H Muhdi Zamru dalam kegiatan Gerakan
Santri Menulis; Sarasehan Jurnalistik Ramadhan 2013.
Kegiatan diselenggarakan di Pondok Pesantren Balekambang desa Gemiring Lor kecamatan Nalumsari kabupaten Jepara, Selasa (16/7).
Muhdi menyatakan, sebagai gudang ilmu pengetahuan pesantren kini sudah sesuai dengan tuntutan zaman. Pesantren mempertahankan kajian kitab kuning dan menambah kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan santri. Sehingga jebolan-nya bisa menyamai lulusan pendidikan umum yang lain.
Disisi lain lanjut Muhdi santri mempunyai banyak kemahiran. Semisal kepandaian dalam berbicara. Namun keluwesan dalam berbicara himbaunya agar diimbangi dengan kepandaian dalam menulis. Sebab menulis, tambahnya, sudah diwariskan sejak penghafal Al-Qur’an era sahabat berkeinginan mengumpulkan hafalan itu dalam bentuk teks. Tujuannya agar saat para penghafal itu wafat teks itu masih kekal abadi.
Karenanya, kegiatan yang difasilitasi harian Suara Merdeka dan sudah berlangsung 19 tahun itu disambutnya dengan positif. “Dengan berkarya (menulis, red) maka generasi yang akan datang akan tetap bisa menikmati karya-karya yang kita torehkan,” tambahnya.
Ia juga menyebut Kurikulum 2013 salah satu tujuannya untuk menggerakkan otak kiri dan kanan. Otak kiri untuk menghafal paling banter hanya mampu menampung 10%. Sedangkan otak kanan dengan prosentase selebihnya 90% merupakan pusat untuk kreativitas berpikir.
“Salah satu kreativitas untuk berpikir ya dengan membaca dan menulis. Dengan menulis kita akan memberikan informasi kepada khalayak. Dan itu merupakan ikhtiar kita untuk menguasai dunia,” tegasnya kepada 300an santri yang mengikuti kegiatan.
Dalam kegiatan yang berlangsung sehari itu hadir HM Solikhin (Kabid Madin dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah), H Ahmad Marzuqi (Bupati Jepara), Harun-Rofiul Hadi (Unwahas Semarang), H Miftakhudin dan KH Mustamir Wildan (perwakilan Pengasuh Pesantren).
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Syaiful Mustaqim
Kegiatan diselenggarakan di Pondok Pesantren Balekambang desa Gemiring Lor kecamatan Nalumsari kabupaten Jepara, Selasa (16/7).
Muhdi menyatakan, sebagai gudang ilmu pengetahuan pesantren kini sudah sesuai dengan tuntutan zaman. Pesantren mempertahankan kajian kitab kuning dan menambah kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan santri. Sehingga jebolan-nya bisa menyamai lulusan pendidikan umum yang lain.
Disisi lain lanjut Muhdi santri mempunyai banyak kemahiran. Semisal kepandaian dalam berbicara. Namun keluwesan dalam berbicara himbaunya agar diimbangi dengan kepandaian dalam menulis. Sebab menulis, tambahnya, sudah diwariskan sejak penghafal Al-Qur’an era sahabat berkeinginan mengumpulkan hafalan itu dalam bentuk teks. Tujuannya agar saat para penghafal itu wafat teks itu masih kekal abadi.
Karenanya, kegiatan yang difasilitasi harian Suara Merdeka dan sudah berlangsung 19 tahun itu disambutnya dengan positif. “Dengan berkarya (menulis, red) maka generasi yang akan datang akan tetap bisa menikmati karya-karya yang kita torehkan,” tambahnya.
Ia juga menyebut Kurikulum 2013 salah satu tujuannya untuk menggerakkan otak kiri dan kanan. Otak kiri untuk menghafal paling banter hanya mampu menampung 10%. Sedangkan otak kanan dengan prosentase selebihnya 90% merupakan pusat untuk kreativitas berpikir.
“Salah satu kreativitas untuk berpikir ya dengan membaca dan menulis. Dengan menulis kita akan memberikan informasi kepada khalayak. Dan itu merupakan ikhtiar kita untuk menguasai dunia,” tegasnya kepada 300an santri yang mengikuti kegiatan.
Dalam kegiatan yang berlangsung sehari itu hadir HM Solikhin (Kabid Madin dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah), H Ahmad Marzuqi (Bupati Jepara), Harun-Rofiul Hadi (Unwahas Semarang), H Miftakhudin dan KH Mustamir Wildan (perwakilan Pengasuh Pesantren).
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Syaiful Mustaqim
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
ReplyDeleteKenyataan di masyarakat; masih banyak orang islam yang niat puasanya
kurang benar. Baik di masjd, musholla, tayangan TV, siaran Radio,
maupun dalam buku-buku pelajaran agama Islam di SD/MI, dll.
Dengan ini kami mohon adanya pembenahan dari para Pembina Wahidiyah, para kyai,
ustadz, muballigh/ghoh dan tokoh-tokoh agama di mana saja. Uraian niat
yang Insya Alloh bisa dijadikan materi bisa didownload di
www.sites.li/niatpuasa (blok-copy-paste).
Maaf telat penyampaian saya dan terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Hormat saya;
Zainuddin Tamsir (Pengasuh Pes. Attahdziby, Madiun)