SLEMAN - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama pemerintah akan memberikan
beasiswa pendidikan bagi mahasiswa asal Afganistan yang belajar di
Indonesia.
"Insya Allah bulan depan 17 sampai 20 anak dari Afganiatan akan kuliah di Indonesia. kita akan sambut dengan terbuka," kata Ketua Pengurus Pusat Lazisnu KH Masyhuri Malik mewakili PBNU dalam program kunjungan 13 delegasi ulama Afganistan ke Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (18/9) malam.
Masyhuri menjelaskan, penerima beasiswa semuanya berjenis kelamin perempuan dan akan belajar sekaligus tinggal di pesantren, di samping menempuh pendidikan di kampus.
"Karena, fokus kuliah mereka adalah pada keilmuan umum, bukan Islam," tambahnya.
Sebelumnya, Waketum PBNU H As'ad Said Ali mengatakan, usaha ini merupakan bagian dari komitmen NU untuk turut menciptakan perdamaian global, termasuk di Afganistan.
"Kami memprioritaskan Afganistan karena kami berhutang budi dengan Afganistan, karena banyak orang Indonesia yang belajar dari ulama-ulama besar asal Afganistan," kata As’ad Said.
Ketua rombongan delegasi Dr Fazal Ghani menyampaikan rasa syukurnya atas uluran tangan NU dalam upaya membangun rekonsiliasi di Afganistan. Ia juga memuji pesantren sebagai pendidikan Islam yang bisa dicontoh.
"Ini memberi kesan yang sangat mendalam di hati saya," katanya. (Mahbib Khoiron/Alhafiz K)
"Insya Allah bulan depan 17 sampai 20 anak dari Afganiatan akan kuliah di Indonesia. kita akan sambut dengan terbuka," kata Ketua Pengurus Pusat Lazisnu KH Masyhuri Malik mewakili PBNU dalam program kunjungan 13 delegasi ulama Afganistan ke Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (18/9) malam.
Masyhuri menjelaskan, penerima beasiswa semuanya berjenis kelamin perempuan dan akan belajar sekaligus tinggal di pesantren, di samping menempuh pendidikan di kampus.
"Karena, fokus kuliah mereka adalah pada keilmuan umum, bukan Islam," tambahnya.
Sebelumnya, Waketum PBNU H As'ad Said Ali mengatakan, usaha ini merupakan bagian dari komitmen NU untuk turut menciptakan perdamaian global, termasuk di Afganistan.
"Kami memprioritaskan Afganistan karena kami berhutang budi dengan Afganistan, karena banyak orang Indonesia yang belajar dari ulama-ulama besar asal Afganistan," kata As’ad Said.
Ketua rombongan delegasi Dr Fazal Ghani menyampaikan rasa syukurnya atas uluran tangan NU dalam upaya membangun rekonsiliasi di Afganistan. Ia juga memuji pesantren sebagai pendidikan Islam yang bisa dicontoh.
"Ini memberi kesan yang sangat mendalam di hati saya," katanya. (Mahbib Khoiron/Alhafiz K)
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah