KH Said Aqil Siraj: Jangan Terkecoh Mereka Yang Menjual Agama

JAKARTA - Ketua umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyampaikan pesan agar berhati-hati atas orang atau kelompok yang mengaku dirinya berjuang untuk kepentingan agama, padahal faktanya, apa yang dilakukan hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.

“Kalau pesan untuk menjauhi harta, tahta, dan wanita, itu jelas sekali, tapi yang mengatasnamakan agama, ini susah menilainya,” katanya ketika memberikan sambutan dalam puncak harlah ke-90 NU, Senin (27/5).

Hal tersebut, terbukti saat ini, dengan terjadinya pelanggaran norma agama secara bersama-sama, dengan mengatasnamakan agama.

“Agama hanya dijadikan alat dan kedok untuk manipulasi,” paparnya.

Hal ini terjadi karena pemahaman agama dilakukan secara instant, fisikal dan dangkal sehingga kesulitan untuk membedakan mana tujuan duniawi dan mana yang sebenarnya untuk tujuan agama.

“Allah telah berfirman, mereka yang mengatasnamakan agama akan merugi,” tegasnya.

Keteladanan dan pelanggaran moral inilah yang saat ini banyak terjadi di masyarakat. Mereka yang selama ini dianggap sebagai orang yang baik, ternyata terbukti melakukan tindakan yang melanggar agama, sehingga masyarakat semakin kebingungan dalam mencari teladan yang baik.

“Karena itulah, orang harus berpegangan pada wahyu dan ide, cita-cita ideal organisasi.”

Dalam sebuah masyarakat yang berbudaya rendah, maka juga akan diproses para pemimpin dengan kualitas dan martabat yang rendah.

NU, melalui pesantren, yang terbukti melahirkan para pemimpin dan ulama panutan, mengajarkan nilai kejujuran, kesederhanaan dan kebersamaan. Sesuatu yang tampak wajar, tetapi ditengah gelombang individualisme, hal tersebut menentang arus dan terkesan radikal.

Ia menegaskan, pesantren menghasilkan pendidikan yang terpadu, yang menempatkan moral sebagai panduan utama dalam hidup.


Penulis: Mukafi Niam