Headlines News :
Home » » Pesantren Al Ikrom Konsisten Metode Salafiyah

Pesantren Al Ikrom Konsisten Metode Salafiyah

PROBOLINGGO - Di saat pesantren-pesantren lain berlomba membuka pendidikan formal, Pesantren Al-Ikrom teguh dengan metode salafiyah dan fokus membina santri memahami Al-Qur’an. Pengasuh Pesantren Al-Ikrom Ustadz Kholili berpendapat, pendidikan formal biasanya mengarahkan peserta didik untuk mencari pekerjaan.

Padahal, kata dia, ada tugas yang lebih penting yang harus diperhatikan pesantren, yakni melahirkan para santri yang berakhlak baik, bisa membaca dan mengerti Al-Qur’an, “Yang seperti itu sudah jarang. Kita ingin santri benar-benar mengerti tentang agama Islam secara utuh dan dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar,” ungkap Kholili kepada NU Online Senin (3/6).

Bapak dua putra ini mengatakan, pihaknya tidak ingin terlena dengan arus globalisasi saat ini, “Biarlah yang lain fokus di pendidikan formal. Saya masih belum ada rencana, saya tetap ingin fokus di salafiyah sebagai bekal para santri di hari esok,” paparnya.

Ia kemudian mengurai jadwal kegiatan di pesantren tersebut. Pukul 04.00 pagi dimulai dengan membaca dan menghafal Al-Qur’an. Khusus untuk santri yang bermukim, setiap hari harus menghafal satu ayat Al-Quran, “Seperti Ustaz Yusuf Mansyur, kita terapkan satu hari satu ayat,” katanya.

Setelah Shalat Subuh, kegiatan dilanjutkan dengan belajar kitab fiqih. Tidak tanggung-tanggung, para santri diwajibkan belajar kitab Fathul Muin dan Fathul Qarib, “Kitab-kitab itu untuk di Timur Tengah dipelajari para mahasiswa. Tetapi di sini menjadi pelajaran wajib seluruh santri. Dan Alhamdulillah, seluruhnya bisa memahami dengan baik,” terangnya.

Setelah Shalat Dhuhur, para santri belajar membaca dan memahami Al-Qur’an. Kegiatan itu berlangsung hingga jelang terbenamnya matahari. Dengan waktu istirahat hanya sekali, yakni saat masuk waktu Shalat Ashar.

“Begitulah kegiatan para santri disini, kecuali hari Jumat libur total. Kita isi dengan kegiatan pementasan drama, karnaval, dan drum band serta gambusan untuk menampung bakat dan potensi santri,” pungkas ayah dari M. Ikromul Umar dan M. Irsyadang Karim ini.

Pesantren Al-Ikrom terletak di Kabupaten Probolinggo Desa Mentor Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Menuju pesantren ini, harus melewati jalan berliku dan sulit dilewati sepeda motor. Jika mengendarai kendaraan umum, dari terminal Bayuangga Kota Probolinggo bisa naik mini bus atau bus kota jurusan Surabaya.

Kemudian turun di SDN Lemah Kembar 1 Kecamatan Sumberasih. Dari sekolah tersebut, bisa naik becak yang merupakan satu-satunya transportasi menuju Pesantren Al-Ikrom. Dengan membayar ongkos sekitar Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu, sampai di pesantren tersebut.



Redaktur     : Abdullah Alawi
Kontributor : Syamsul Akbar
Share this article :

0 comments:

Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.

Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah

 
||
||
PCNU KOTA BALIKPAPAN - KALIMANTAN TIMUR © 2013-2014 | ALL RIGHT RESERVED
Supported : Madinatul Iman Media Group and Maskoli