KH Hasyim Asyari
dikenal tidak semata sebagai pendiri jam’iyah Nahdlatul Ulama. Lebih dari itu,
Rais Akbar PBNU ini juga memiliki beberapa kitab yang tersimpan dengan rapi dan
telah dikodifikasi secara apik khususnya oleh sang cucu, alm KH Ishom Hadzik.
Di antara karya pendiri Pesantren
Tebuireng Jombang ini adalah sebagai berikut. Namun demikian masih ada beberapa
kitab lagi yang belum sempat terpublikasi. Dalam waktu yang tidak lama, semoga
akan banyak para pegiat manuskrip atau juga para kerabat dan peneliti yang
berkenan menggali dan menerbitkan karya beliau.
1. At-Tibyan fi al-Nahy ‘an
Muqatha’at al-Arham wa al-Aqarib wa al-Ikhwan. Kitab ini selesai
ditulis pada Senin, 20 Syawal 1260 H dan diterbitkan oleh Muktabah al-Turats
al-Islami, Pesantren Tebuireng. Berisikan pentingnya membangun persaudaraan di
tengah perbedaan serta bahaya memutus tali persaudaraan.
2. Muqaddimah al-Qanun al-Asasi li
Jam’iyyat Nahdlatul Ulama. Dari kitab ini para pembaca akan
mendapat gambaran bagaimana pemikiran dasar beliau tentang NU. Di dalamnya
terdapat ayat dan hadits serta pesan penting yang menjadi landasan awal
pendirian jam’iyah NU. Boleh dikata, kitab ini menjadi “bacaan wajib” bagi para
pegiat NU.
3. Risalah fi Ta’kid al-Akhdzi bi
Mazhab al-A’immah al-Arba’ah. Mengikuti manhaj para imam empat yakni
Imam Syafii, Imam Malik, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hanbal tentunya
memiliki makna khusus. Mengapa akhirnya mengikuti jejak pendapat imam empat
tersebut? Temukan jawabannya di kitab ini.
4. Mawaidz. Adalah kitab yang
bisa menjadi solusi cerdas bagi para pegiat di masyarakat. Saat Kongres NU XI
tahun 1935 di Bandung, kitab ini pernah diterbitkan secara massal. Demikian
juga Prof Buya Hamka harus menterjemah kitab ini untuk diterbitkan di majalah
Panji Masyarakat edisi 15 Agustus 1959.
5. Arba’ina Haditsan Tata’allaqu bi
Mabadi’ Jam’iyyat Nahdlatul Ulama. Hidup ini tak akan lepas dari rintangan
dan tantangan. Hanya pribadi yang tangguh serta memiliki sosok yang kukuh dalam
memegang prinsiplah yang akan lulus sebagai pememang. Kitab ini berisikan 40
hadits pilihan yang seharusnya menjadi pedoman bagi warga NU.
6. Al-Nur al-Mubin fi Mahabbati
Sayyid al-Mursalin. Biografi dan akhlak baginda Nabi
Muhammad SAW ada di kitab ini. Kiai Hasyim juga menyarankan agar umat Islam
senantiasa mencintai baginda nabi dengan mengirimkan shalawat dan tentu saja
mengikuti ajarannya.
7. Al-Tanbihat al-Wajibat liman
Yushna’ al-Maulid bi al-Munkarat. Merupakan kitab yang menyajikan
beberapa hal yang harus diperhatikan saat memperingati maulidur rasul.
8. Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim fi
ma Yanhaju Ilaih al-Muta’allim fi Maqamati Ta’limihi. Kitab ini merupakan
resume dari kitab Adab al-Mu’allim karya Syaikh Muhamad bin Sahnun, Ta’lim
al-Muta’allim fi Thariqat al-Ta’allum karya Syaikh Burhanuddin al-Zarnuji
dan Tadzkirat al-Syaml wa al-Mutakallim fi Adab al-Alim wa al-Muta’allim karya
Syaikh Ibnu Jamaah.
9. Risalah Ahl al-Sunnah wa
al-Jamaah fi Hadits al-Mauta wa Syuruth al-Sa’ah wa Bayani Mafhum al-Sunnah wa
al-Bid’ah.
Kitab ini seakan menemukan relevansinya khususnya pada perkembangan mutaakhir
lantaran mampu memberikan penegasan antara sunnah dan bid’ah. Kondisi akhir
jaman dengan problematikan yang mengi-ringinya juga disampaikan oleh hadratus
syaikh.
Setidaknya ada 14 karya dari Kiai
Hasyim yang sudah diterbitkan. Namun demikian masih ada beberapa manuskrip lagi
yang belum diterbitkan. Ini mengindikasikan bahwa beliau adalah kiai produktif
dan memiliki kedalaman ilmu
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah