PACITAN - Selama bulan Ramadhan, perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan,
menerjunkan 100 santri. Mereka disebar ke tiap desa di seluruh wilayah
kecamatan di Pacitan, Jawa Timur, dan beberapa daerah Wonogiri, Gunung
kidul, dan sukoharjo. Satu santri menempati satu masjid atau mushala.
Menurut santri Tremas, Zaenal Faizin, para santri menjalankan tugas antara lain menjadi imam shalat lima waktu, tarawih, memberikan ceramah dan pengajian, mengurus pelaksanaan zakat fitrah dan bersosialisasi dengan masyarakat.
Selain itu, kata dia, mereka harus siap menjawab pertanyaan permasalahan agama yang berkembang di masyarakat. Apalagi baru-baru ini marak berkembang faham yang tidak sejalan dengan ajaran Ahlussunah wal-Jamaah Nahdlatul Ulama, dan bahkan menentang dari ajaran Islam.
Zaenal menjelaskan, program tersebut dinamakan “Dakwah bil-Hal”, program yang telah dilakukan sejak tahun 1990-an. Program tersebut mewajibkan santri Kelas III Madrasah Aliyah untuk berdakwah di tengah-tengah masyarakat.
“Para santri diwajibkan untuk mengamalkan ilmunya dan bersosialsasi dengan masyarakat sekitar. Dakwah bil hal tersebut juga sebagai wahana melatih para santri agar kelak dapat benar-benar siap terjun dan mengabdi kepada masyarakat di daerah asal masing-masing,” katanya.
Dakwah bil hal, tambah dia, bekerjasama dengan jajaran perangkat desa setempat serta Muspika di wilayah kecamatan, “Ini menjadikan dakwah bil hal ala Pondok Tremas berjalan dengan terorganisir,” pungkasnya.
Redakutr: Abdullah Alawi
Menurut santri Tremas, Zaenal Faizin, para santri menjalankan tugas antara lain menjadi imam shalat lima waktu, tarawih, memberikan ceramah dan pengajian, mengurus pelaksanaan zakat fitrah dan bersosialisasi dengan masyarakat.
Selain itu, kata dia, mereka harus siap menjawab pertanyaan permasalahan agama yang berkembang di masyarakat. Apalagi baru-baru ini marak berkembang faham yang tidak sejalan dengan ajaran Ahlussunah wal-Jamaah Nahdlatul Ulama, dan bahkan menentang dari ajaran Islam.
Zaenal menjelaskan, program tersebut dinamakan “Dakwah bil-Hal”, program yang telah dilakukan sejak tahun 1990-an. Program tersebut mewajibkan santri Kelas III Madrasah Aliyah untuk berdakwah di tengah-tengah masyarakat.
“Para santri diwajibkan untuk mengamalkan ilmunya dan bersosialsasi dengan masyarakat sekitar. Dakwah bil hal tersebut juga sebagai wahana melatih para santri agar kelak dapat benar-benar siap terjun dan mengabdi kepada masyarakat di daerah asal masing-masing,” katanya.
Dakwah bil hal, tambah dia, bekerjasama dengan jajaran perangkat desa setempat serta Muspika di wilayah kecamatan, “Ini menjadikan dakwah bil hal ala Pondok Tremas berjalan dengan terorganisir,” pungkasnya.
Redakutr: Abdullah Alawi
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah