SUBANG - Masa Orientasi Siswa (MOS) Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Islam
(YPPI) Pondok Pesantren Al-Ishlah Jatireja Compreng Kabupaten Subang,
Jawa Barat, calon peserta didik baru sudah diperkuat konsep Islam
Ahlussunnah wal-Jamaah (Aswaja,red). MOS tersebut digelar pada Sabtu
(13/7).
Yayasan yang di kelola kiai dan juga tokoh NU Subang, KH. Ushfuri Ansor tersebut diikuti sekitar 200 lebih calon peserta didik baru yang terdiri dari Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang secara serentak menggelar MOS untuk pengenalan civitas akademika kepada calon peserta didik baru dengan mengenalkan konsep Aswaja sejak seminggu yang lalu.
Menurut Kepala Sekolah MTs Al-Ishlah, Imron Nul Khoirot bahwa konsep Aswaja ini wajib dipahami betul oleh seluruh peserta didik di Yayasan ini.
“Konsep Aswaja menjadi wajib hukumnya di Yayasan ini. Bukan hanya sebatas dikenalkan pada saat MOS saja, akan tetapi sudah menjadi kurikulum wajib. Karena, barometer perkembangan Aswaja adalah Pondok Pesantren,” papar Imron.
Karena, tambah dia, dengan konsep kurikulum Aswaja tersebut menjadi tembok pertahanan Akidah Islam Ahlussunnah wal-Jamaah di Negara ini.
“Mudah-mudahan ini akan menjadi contoh buat sekolah-sekolah lain yang masih peduli dengan Aswaja. Agar konsep Aswaja ini menjadi tembok pertahanan yang kokoh untuk masa depan Aswaja, Nahdlatul Ulama, dan NKRI,” pungkas Putera KH. Ushfuri Ansor tersebut.
Yayasan yang di kelola kiai dan juga tokoh NU Subang, KH. Ushfuri Ansor tersebut diikuti sekitar 200 lebih calon peserta didik baru yang terdiri dari Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang secara serentak menggelar MOS untuk pengenalan civitas akademika kepada calon peserta didik baru dengan mengenalkan konsep Aswaja sejak seminggu yang lalu.
Menurut Kepala Sekolah MTs Al-Ishlah, Imron Nul Khoirot bahwa konsep Aswaja ini wajib dipahami betul oleh seluruh peserta didik di Yayasan ini.
“Konsep Aswaja menjadi wajib hukumnya di Yayasan ini. Bukan hanya sebatas dikenalkan pada saat MOS saja, akan tetapi sudah menjadi kurikulum wajib. Karena, barometer perkembangan Aswaja adalah Pondok Pesantren,” papar Imron.
Karena, tambah dia, dengan konsep kurikulum Aswaja tersebut menjadi tembok pertahanan Akidah Islam Ahlussunnah wal-Jamaah di Negara ini.
“Mudah-mudahan ini akan menjadi contoh buat sekolah-sekolah lain yang masih peduli dengan Aswaja. Agar konsep Aswaja ini menjadi tembok pertahanan yang kokoh untuk masa depan Aswaja, Nahdlatul Ulama, dan NKRI,” pungkas Putera KH. Ushfuri Ansor tersebut.
Redaktur : Abdullah Alawi
Kontributor: Ade Mahmudin
Kontributor: Ade Mahmudin
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah