JEMBER - PCNU Jember membuka pelaung bagi Nahdliyin untuk menempuh pendidikan di
Yaman secara gratis. "Ini program nyata untuk meningkatkan kemampuan
kader NU atau santri."
Demikian disampaikan oleh Rais Syuriah PCNU Jember, KH Muhyiddin Abdusshomad usai menerima kunjungan Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Al-Iman Al-Syafii di Mukalla, Hadramut, Yaman, Syaikh Muhammad bin Ali Ba’athiyyah Al-Dau’ani, di aula PCNU Jember, Senin malam (11/3).
Menurut Kiai Muhyiddin, pihak Yaman akan menanggung biaya akomodasi dan pendidikan selama kuliah.
“Jadi calon mahasiswa hanya menanggung tiket sekitar Rp. 18 juta. Itu saja. Di sana semuanya ditanggung perguruan tinggi bersangkutan,” jelasnya pada NU Online.
Penulis beberapa buku tentang Aswaja itu menambahkan, pendidikan yang disediakan bagi program beasiswa tersebut setingkat dengan program D2 dan S1. Dikatakannya, tidak ada syarat khusus bagi calon mahasiswa untuk menempuh pendidikan di negara tersebut kecuali syarat-syarat yang dibutuhkan untuk melanjutkan ke strata D2 dan S1.
“Tapi yang pasti, harus bisa bahasa Arab dan baca kitab kuning,” ungkapnya.
Tawaran peluang tersebut mendapat sambutan hangat dari salah seorang pengurus MWCNU Ajung, Nurhadi. Menurutnya, peluang tersebut harus dimanfaatkan betul oleh kader NU. Sebab, tidak banyak orang yang berkesempatan menimba ilmu di Yaman secara gratis.
“Ini kesempatan emas. Saya kira kita mempunyai cukup banyak kader yang memenuhi syarat untuk sekoah di Yaman,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Syaikh Muhammad bin Ali dan rombongan juga bertemu dengan para kiai dan Ketua MWCNU. Dalam kesempatan itu, Syaikh Muhammad bin Ali juga memberikan ijazah kepada para hadirin untuk mengaji kitab-kitab yang ditulisnya.
Demikian disampaikan oleh Rais Syuriah PCNU Jember, KH Muhyiddin Abdusshomad usai menerima kunjungan Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Al-Iman Al-Syafii di Mukalla, Hadramut, Yaman, Syaikh Muhammad bin Ali Ba’athiyyah Al-Dau’ani, di aula PCNU Jember, Senin malam (11/3).
Menurut Kiai Muhyiddin, pihak Yaman akan menanggung biaya akomodasi dan pendidikan selama kuliah.
“Jadi calon mahasiswa hanya menanggung tiket sekitar Rp. 18 juta. Itu saja. Di sana semuanya ditanggung perguruan tinggi bersangkutan,” jelasnya pada NU Online.
Penulis beberapa buku tentang Aswaja itu menambahkan, pendidikan yang disediakan bagi program beasiswa tersebut setingkat dengan program D2 dan S1. Dikatakannya, tidak ada syarat khusus bagi calon mahasiswa untuk menempuh pendidikan di negara tersebut kecuali syarat-syarat yang dibutuhkan untuk melanjutkan ke strata D2 dan S1.
“Tapi yang pasti, harus bisa bahasa Arab dan baca kitab kuning,” ungkapnya.
Tawaran peluang tersebut mendapat sambutan hangat dari salah seorang pengurus MWCNU Ajung, Nurhadi. Menurutnya, peluang tersebut harus dimanfaatkan betul oleh kader NU. Sebab, tidak banyak orang yang berkesempatan menimba ilmu di Yaman secara gratis.
“Ini kesempatan emas. Saya kira kita mempunyai cukup banyak kader yang memenuhi syarat untuk sekoah di Yaman,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Syaikh Muhammad bin Ali dan rombongan juga bertemu dengan para kiai dan Ketua MWCNU. Dalam kesempatan itu, Syaikh Muhammad bin Ali juga memberikan ijazah kepada para hadirin untuk mengaji kitab-kitab yang ditulisnya.
Sumber : NU Online
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah