KENITERA - Mahasiswa STAINU
Jakarta yang sedang mengikuti kelas internasional di Universitas Ibnu
Tofail Kenitra, Maroko tidak menyiakan-nyiakan kesempatanya untuk
mengadakan kegiatan-kegiatan ilmiah.
Kamis (3/4) kemarin di Wisma Mahasiswa STAINU Jakarta di Kenitera sejumlah mahasiswa mendiskusikan persoalan krisis politik di beberapa negara Muslim di Timur Tengah. Kali ini Akhmad Nizar menjadi pemantik diskusi.
Dalam presentasinya Nizar mengatakan, demonstrasi-demonstrasi anarkis yang terjadi di Timur Tengah yang menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan lebih jauh lagi menyebabkan hilangnya banyak nyawa itu dipicu oleh kondisi pemerintahan yang bergaya diktator dengan masa jabatan yang begitu panjang.
Namun apapun alasannya, menurut Nizar, demonstrasi yang sangat anarkis yang telah dilakukan oleh masyarakat di Timur Tengah yang menghilangkan banyak nyawa seseorang itu tidak mencerminkan wajah Islam yang sesungguhnya yang jauh dari hal-hal yang berbau kekerasan.
Dalam Islam ada terminologi bughot atau pembangkangan masyarakat terhadap kepemerintahan yang sah yang hal ini sangat dilarang dalam Islam. Demonstrasi yang bersifat anarkis yang terjadi di blantika Arab bisa masuk dalam kategori ini
“Pendapat Syi’ah Zaidiyyah mengatakan bahwa haram hukumnya melakukan perbuatan yang sewenang-wenang terhadap pemimpin yang dzalim sekalipun dengan tujuan amar makruf nahi mungkar karena melihat dampak negatif yang akan terjadi di masyarakat begitu besar,” katanya.
Hafidzul Umam berpendapat lain. Menurutnya, demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat itu merupakan reaksi dari apa yang telah dilakukan oleh pemerintah yang zalim dan bertindak semena-mena “Demonstrasi yang terjadi untuk melawan pemerintah seperti itu hukumnya sah sah saja,” katanya.
Kordinator diskusi Iqbal mengatakan, diskusi kali ini merupakan diskusi bulanan yang ke-2. Ia berharap para peserta diskusi bisa berjalan rutin dan para mahasiswa dapat mengambil banyak manfaat selama berada di Maroko.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Nizar Presto
Kamis (3/4) kemarin di Wisma Mahasiswa STAINU Jakarta di Kenitera sejumlah mahasiswa mendiskusikan persoalan krisis politik di beberapa negara Muslim di Timur Tengah. Kali ini Akhmad Nizar menjadi pemantik diskusi.
Dalam presentasinya Nizar mengatakan, demonstrasi-demonstrasi anarkis yang terjadi di Timur Tengah yang menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan lebih jauh lagi menyebabkan hilangnya banyak nyawa itu dipicu oleh kondisi pemerintahan yang bergaya diktator dengan masa jabatan yang begitu panjang.
Namun apapun alasannya, menurut Nizar, demonstrasi yang sangat anarkis yang telah dilakukan oleh masyarakat di Timur Tengah yang menghilangkan banyak nyawa seseorang itu tidak mencerminkan wajah Islam yang sesungguhnya yang jauh dari hal-hal yang berbau kekerasan.
Dalam Islam ada terminologi bughot atau pembangkangan masyarakat terhadap kepemerintahan yang sah yang hal ini sangat dilarang dalam Islam. Demonstrasi yang bersifat anarkis yang terjadi di blantika Arab bisa masuk dalam kategori ini
“Pendapat Syi’ah Zaidiyyah mengatakan bahwa haram hukumnya melakukan perbuatan yang sewenang-wenang terhadap pemimpin yang dzalim sekalipun dengan tujuan amar makruf nahi mungkar karena melihat dampak negatif yang akan terjadi di masyarakat begitu besar,” katanya.
Hafidzul Umam berpendapat lain. Menurutnya, demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat itu merupakan reaksi dari apa yang telah dilakukan oleh pemerintah yang zalim dan bertindak semena-mena “Demonstrasi yang terjadi untuk melawan pemerintah seperti itu hukumnya sah sah saja,” katanya.
Kordinator diskusi Iqbal mengatakan, diskusi kali ini merupakan diskusi bulanan yang ke-2. Ia berharap para peserta diskusi bisa berjalan rutin dan para mahasiswa dapat mengambil banyak manfaat selama berada di Maroko.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Nizar Presto
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah