RABAT - Dalam rangka memperingati Hari Naik Tahta dan Pelestarian Seni Adat
Tradisional, para pelajar STAINU (Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul
Ulama) Jakarta mendapatkan kehormatan untuk ikut berpartisipasi pada
acara ini.
Acara ini berlangsung pada Selasa 23 Juli sampai 27 Juli 2013, bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Maroko. Di akhir puncak acara mahasiswa STAINU Jakarta menampilkan sederet lagu sholawat dan qasidahan dengan diiringi musik tradisional dan rebana.
Acara ini merupakan acara tahunan yang di adakan di Arena Pentas Bab Lamrisa Sale. Sejumlah kegiatan yang ditampilkan adalah pertunjukan musik khas Maroko, musik Andalus, pembacaan puisi, nyanyian lagu Amazir, dzikir dan pujian sufi serta kompetisi hafalan Al-Quran. Bukan hanya itu, panitia juga menyedikan hidangan buka puasa gratis bagi masyarakat setempat.
"Penampilan grup sholawat STAINU Jakarta merupakan bentuk partisipasi atas berlangsungnya acara ini sekaligus perwakilan dari Indonesia dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Maroko yang sudah lama terjalin, khususnya dalam bidang seni dan budaya,” ujar Dedy Rinaldi, staff Pensosbud KBRI Rabat yang turut hadir pada penutupan acara ini.
Masyarakat Maroko begitu antusias ketika mendengar lantunan sholawat yang dibawakan oleh grup sholawat STAINU Jakarta. Mereka mendengarkan dan menikmatinya dengan iringan tepuk tangan. Saking antusiasnya, di akhir pentas, mereka rela mengantri satu per satu untuk bisa mengambil gambar bersama.
Turut hadir, Suparman Hasibuan selaku Pensosbud KBRI Rabat. Ia bangga sekali karena masyarakat Maroko begitu apresiatif dengan penampilan musik dari Indonesia yang dibawakan oleh grup sholawat STAINU Jakarta.
Acara ini berlangsung pada Selasa 23 Juli sampai 27 Juli 2013, bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Maroko. Di akhir puncak acara mahasiswa STAINU Jakarta menampilkan sederet lagu sholawat dan qasidahan dengan diiringi musik tradisional dan rebana.
Acara ini merupakan acara tahunan yang di adakan di Arena Pentas Bab Lamrisa Sale. Sejumlah kegiatan yang ditampilkan adalah pertunjukan musik khas Maroko, musik Andalus, pembacaan puisi, nyanyian lagu Amazir, dzikir dan pujian sufi serta kompetisi hafalan Al-Quran. Bukan hanya itu, panitia juga menyedikan hidangan buka puasa gratis bagi masyarakat setempat.
"Penampilan grup sholawat STAINU Jakarta merupakan bentuk partisipasi atas berlangsungnya acara ini sekaligus perwakilan dari Indonesia dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Maroko yang sudah lama terjalin, khususnya dalam bidang seni dan budaya,” ujar Dedy Rinaldi, staff Pensosbud KBRI Rabat yang turut hadir pada penutupan acara ini.
Masyarakat Maroko begitu antusias ketika mendengar lantunan sholawat yang dibawakan oleh grup sholawat STAINU Jakarta. Mereka mendengarkan dan menikmatinya dengan iringan tepuk tangan. Saking antusiasnya, di akhir pentas, mereka rela mengantri satu per satu untuk bisa mengambil gambar bersama.
Turut hadir, Suparman Hasibuan selaku Pensosbud KBRI Rabat. Ia bangga sekali karena masyarakat Maroko begitu apresiatif dengan penampilan musik dari Indonesia yang dibawakan oleh grup sholawat STAINU Jakarta.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Kusnadi El-Ghezwa
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah