PASURUAN - Semangat kewirausahaan di kalangan terpelajar pesantren harus
senantiasa digelorakan. Apalagi tantangan persaingan di masa depan kian
ketat dan mendunia. Tidak ada tempat bagi mereka yang belum bisa
memanfaatkan peluang dengan optimal.
Karenanya, pada perayaan ulang tahun pertamanya, Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) mengundang Sandiaga S Uno di aula Pesantren Al-Yasini Areng-areng Pasuruan (18/7) lalu. Hadir pula Ir Aunur Rofiq yang juga Ketua Dewan Pembina HIPSI.
Ketua Umum HIPSI, Mochammad Ghozali menandaskan bahwa kehadiran Sandiaga bukan semata karena yang bersangkutan adalah orang terkaya kedua puluh sembilan se-Indonesia, “Namun karena beliau adalah pengusaha muslim yang sukses,” katanya kepada NU Online (20/7).
“Karena seperti diketahui bahwa hanya enam dari empat puluh orang terkaya se-Indonesia yang muslim,” tandasnya. Apalagi Sandiaga masuk pertama kali terpilih sebagai empat puluh besar orang paling kaya ketika usianya masih empat puluh tahun. “Yang perlu diingat adalah beliau kaya bukan karena warisan orang tuanya,” lanjutnya.
Lebih khusus Ghozali menjelaskan kenapa kegiatan tersebut diselenggarakan di pesantren. “Pertama, karena basis HIPSI sendiri adalah pesantren Nahdliyin,” terangnya.
Yang kedua, pondok yang ditempati kegiatan adalah sebagai embrio kelahiran HIPSI yang dideklarasikan setahun yang lalu.
“Pertimbangan selanjutnya lantaran diselenggarakan di pesantren, maka kemasan acara dibuat sesederhana mungkin,” ungkapnya. “Yang terpenting bukan kemasan acaranya, tetapi materi dan esensi yang ingin diraih,” lanjutnya.
Pada kegiatan ini hadir ribuan kader pengusaha muda HIPSI se-Jawa Timur dan perwakilan alumni pondok pesantren di Pasuruan dan sekitarnya.
“Kita berharap kegiatan ini memampu menggalang kekuatan dan integritas ekonomi pengusaha muslim untuk menyongsong era kejayaan ekonomi Indonesia,” katanya. Ghozali berharap negeri ini akan setara dengan negara-negara maju yang lain.
Apalagi diprediksi beberapa ekonom dunia bahwa pada tahun 2025 kelak Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi penentu ketujuh terbesar dunia.
Sejumlah ramalan tersebut hendaknya tidak meninabobokkan pengusaha Muslim, khususnya kalangan santri. “Harus ada langkah kongkrit dan terintegrasinya seluruh potensi ekonomi pesantren demi menyongsong persaingan bebas tersebut,” tandasnya.
Paling tidak dengan kegiatan ini, calon pengusaha santri akan terbuka wawasan kompetitifnya sehingga tidak semata bangga menjadi pengusaha kecil dan menengah.
“Kesadaran mereka untuk menjadi usahawan sangatlah membanggakan,” ungkapnya. “Namun itu saja ternyata tidak cukup, namun harus ditingkatkan sehinga mampu bersaing dengan pengusaha lain di belahan dunia,” lanjutnya.
Sandiaga S Uno dikenal sebagai pengusaha Muslim yang sukses dan menjadi kebanggaan. Pada tahun 2009, ia adalah orang terkaya Indonesia urutan ke 29, sedangkan tahun 2011 lalu menempati urutan ke 37 versi majalah Forbes. Ia juga dikenal sebagai founder Saratoga dan pemilik Mandala Airlines yang baru. Sedangkan Ir Aunur Rofiq, disamping sebagai Ketua Dewan Pembina HIPSI Pusat, juga pegiat usaha pertambangan dan perkebunan sawit.
Karenanya, pada perayaan ulang tahun pertamanya, Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) mengundang Sandiaga S Uno di aula Pesantren Al-Yasini Areng-areng Pasuruan (18/7) lalu. Hadir pula Ir Aunur Rofiq yang juga Ketua Dewan Pembina HIPSI.
Ketua Umum HIPSI, Mochammad Ghozali menandaskan bahwa kehadiran Sandiaga bukan semata karena yang bersangkutan adalah orang terkaya kedua puluh sembilan se-Indonesia, “Namun karena beliau adalah pengusaha muslim yang sukses,” katanya kepada NU Online (20/7).
“Karena seperti diketahui bahwa hanya enam dari empat puluh orang terkaya se-Indonesia yang muslim,” tandasnya. Apalagi Sandiaga masuk pertama kali terpilih sebagai empat puluh besar orang paling kaya ketika usianya masih empat puluh tahun. “Yang perlu diingat adalah beliau kaya bukan karena warisan orang tuanya,” lanjutnya.
Lebih khusus Ghozali menjelaskan kenapa kegiatan tersebut diselenggarakan di pesantren. “Pertama, karena basis HIPSI sendiri adalah pesantren Nahdliyin,” terangnya.
Yang kedua, pondok yang ditempati kegiatan adalah sebagai embrio kelahiran HIPSI yang dideklarasikan setahun yang lalu.
“Pertimbangan selanjutnya lantaran diselenggarakan di pesantren, maka kemasan acara dibuat sesederhana mungkin,” ungkapnya. “Yang terpenting bukan kemasan acaranya, tetapi materi dan esensi yang ingin diraih,” lanjutnya.
Pada kegiatan ini hadir ribuan kader pengusaha muda HIPSI se-Jawa Timur dan perwakilan alumni pondok pesantren di Pasuruan dan sekitarnya.
“Kita berharap kegiatan ini memampu menggalang kekuatan dan integritas ekonomi pengusaha muslim untuk menyongsong era kejayaan ekonomi Indonesia,” katanya. Ghozali berharap negeri ini akan setara dengan negara-negara maju yang lain.
Apalagi diprediksi beberapa ekonom dunia bahwa pada tahun 2025 kelak Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi penentu ketujuh terbesar dunia.
Sejumlah ramalan tersebut hendaknya tidak meninabobokkan pengusaha Muslim, khususnya kalangan santri. “Harus ada langkah kongkrit dan terintegrasinya seluruh potensi ekonomi pesantren demi menyongsong persaingan bebas tersebut,” tandasnya.
Paling tidak dengan kegiatan ini, calon pengusaha santri akan terbuka wawasan kompetitifnya sehingga tidak semata bangga menjadi pengusaha kecil dan menengah.
“Kesadaran mereka untuk menjadi usahawan sangatlah membanggakan,” ungkapnya. “Namun itu saja ternyata tidak cukup, namun harus ditingkatkan sehinga mampu bersaing dengan pengusaha lain di belahan dunia,” lanjutnya.
Sandiaga S Uno dikenal sebagai pengusaha Muslim yang sukses dan menjadi kebanggaan. Pada tahun 2009, ia adalah orang terkaya Indonesia urutan ke 29, sedangkan tahun 2011 lalu menempati urutan ke 37 versi majalah Forbes. Ia juga dikenal sebagai founder Saratoga dan pemilik Mandala Airlines yang baru. Sedangkan Ir Aunur Rofiq, disamping sebagai Ketua Dewan Pembina HIPSI Pusat, juga pegiat usaha pertambangan dan perkebunan sawit.
Redaktur : Abdullah Alawi
Kontributor: Syaifullah Ibnu Nawawi
Kontributor: Syaifullah Ibnu Nawawi
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah