JAKARTA - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) menggelar musyawarah kerja
nasional (mukernas) ke-1 di Wisma Makara, Universitas Indonesia, Depok
pada 13-15 September.
Pembukaan acara dihadiri oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Rektor UI Muhammad Anis, dan mantan rektor UI Gumilar Soemantri.
Acara yang membahas masalah keorganisasian, program dan rekomendasi ini diikuti oleh 33 pengurus wilayah ISNU.
Dalam sambutan, Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa menyatakan, selama periode kepemimpinannya, dalam 1.5 tahun ini, telah membentuk dan melantik kepengurusan di sejumlah wilayah dan cabang. Sejumlah akademisi, ilmuwan dan intelektual juga telah bergabung dengan ISNU.
“Saat ini terdapat 454 profesor dan 1928 doktor yang bergabung dengan NU dari berbagai latar belakang, ada yang rekayasa engineering, fisika, dan lainnya, bukan hanya bidang agama,” katanya.
Ia berharap keberadaan pada pemikir tersebut mampu memberi kontribusi terhadap Indonesia yang lebih bermartabat.
Kemajuan sebuah bangsa, katanya, tidak boleh tercerabut dari akar budayanya, tetapi bagaimana mampu mengharmonisasikan nilai-nilai lokal dengan modernitas.
Dalam bidang ekonomi, ia menegaskan Indonesia tidak bisa menutup diri dari pasar globak, tetapi ia mengingatkan pentingnya peran negara ketika mekanisme pasar tidak bisa berjalan. Hal ini penting untuk melindungi masyarakat banyak.
Sementara itu, dalam bidang politik, demokrasi harus menjunjung tinggi kebebasan yang bermartabat.
Beberapa bahasan penting dalam mukernas kali ini adalah bagaimana memanfaatkan sejumlah besar profesor dan doktor ini untuk mengembangkan pendidikan tinggi di lingkungan NU.
Rangkaian acara mukernas diantaranya adalah bedah buku Kebangkitan Indonesia 1945-2045: Pokok-Pokok Pikiran Sarjana NU, yang merupakan hasil diskusi ISNU, sementara Sabtu besok, akan dilakukan bakti sosial bersama Kopassus. (mukafi niam)
Foto: Antara
Pembukaan acara dihadiri oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Rektor UI Muhammad Anis, dan mantan rektor UI Gumilar Soemantri.
Acara yang membahas masalah keorganisasian, program dan rekomendasi ini diikuti oleh 33 pengurus wilayah ISNU.
Dalam sambutan, Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa menyatakan, selama periode kepemimpinannya, dalam 1.5 tahun ini, telah membentuk dan melantik kepengurusan di sejumlah wilayah dan cabang. Sejumlah akademisi, ilmuwan dan intelektual juga telah bergabung dengan ISNU.
“Saat ini terdapat 454 profesor dan 1928 doktor yang bergabung dengan NU dari berbagai latar belakang, ada yang rekayasa engineering, fisika, dan lainnya, bukan hanya bidang agama,” katanya.
Ia berharap keberadaan pada pemikir tersebut mampu memberi kontribusi terhadap Indonesia yang lebih bermartabat.
Kemajuan sebuah bangsa, katanya, tidak boleh tercerabut dari akar budayanya, tetapi bagaimana mampu mengharmonisasikan nilai-nilai lokal dengan modernitas.
Dalam bidang ekonomi, ia menegaskan Indonesia tidak bisa menutup diri dari pasar globak, tetapi ia mengingatkan pentingnya peran negara ketika mekanisme pasar tidak bisa berjalan. Hal ini penting untuk melindungi masyarakat banyak.
Sementara itu, dalam bidang politik, demokrasi harus menjunjung tinggi kebebasan yang bermartabat.
Beberapa bahasan penting dalam mukernas kali ini adalah bagaimana memanfaatkan sejumlah besar profesor dan doktor ini untuk mengembangkan pendidikan tinggi di lingkungan NU.
Rangkaian acara mukernas diantaranya adalah bedah buku Kebangkitan Indonesia 1945-2045: Pokok-Pokok Pikiran Sarjana NU, yang merupakan hasil diskusi ISNU, sementara Sabtu besok, akan dilakukan bakti sosial bersama Kopassus. (mukafi niam)
Foto: Antara
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah