MEKKAH - Acara tasyakuran menandai dibukanya kembali Yayasan Al-Ma’arif
Sekolah Indonesia Mekah (SIM). kegiatan ini digelar di gedung Riyadhul
Jannah atau pondok Syekh Dr Muhammad Ismail Al Zain, Senin (18/2).
Hadir Dubes RI untuk Arab Saudi Drs Gatot Abdullah Mansyur dan Atase
Pendidikan dan Kebudayaan Dr Muhammad Lutfi Zuhdi. Dari KJRI Jeddah
hadir Cahyono Rustam , Pensosbud I dan Acting Konsul Sunarko. Juga
dari jajaran PCINU Arab Saudi, antara lain rais syuriyah dan ketua
tanfidziyah serta GP Ansor NU Arab Saudi. Santri dan masyarakat
Indonesia Mekah sangat antusias menghadiri dan gembiranya SIM telah di
buka kembali.
Dalam taushiyahnya, Syekh Muhammad Ismai'l mengatakan, ia bangga akan keberadaan pelajar dan santri Indonesia di Mekah yang sangat aktif menghadiri majlis majlis taklim.
“Hari-hari mereka selalu semangat belajar. Insya Allah Yayasan Al-Ma’arif sekolah Indonesia Mekah akan langgeng sampai akhir zaman dalam tholabil ilmi (menuntut ilmu),” katanya.
Dubes Gatot Abdullah Mansyur dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dibukanya kembali SIM, terutama untuk Syekh Muhammad Ismail atas jerih payahnya dalam ikut serta meluangkan waktu mengurus SIM. Proses belajar mengajar diharapkan semakin lancar dan para pelajar SIM bermanfaat untuk bangsa dan negara.
Acara tasyakuran ditutup dengan membaca Al-Fatihah dan Surah Yasiin bersama yang dipimpin langsung Syekh Muhammad Ismailm, kemudian dilanjutkan do’a.
Selanjutnya dalam acara ramah tamah disuguhkan nasi kebuli untuk semua pelajar, santri dan para hadirin.
Dalam taushiyahnya, Syekh Muhammad Ismai'l mengatakan, ia bangga akan keberadaan pelajar dan santri Indonesia di Mekah yang sangat aktif menghadiri majlis majlis taklim.
“Hari-hari mereka selalu semangat belajar. Insya Allah Yayasan Al-Ma’arif sekolah Indonesia Mekah akan langgeng sampai akhir zaman dalam tholabil ilmi (menuntut ilmu),” katanya.
Dubes Gatot Abdullah Mansyur dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dibukanya kembali SIM, terutama untuk Syekh Muhammad Ismail atas jerih payahnya dalam ikut serta meluangkan waktu mengurus SIM. Proses belajar mengajar diharapkan semakin lancar dan para pelajar SIM bermanfaat untuk bangsa dan negara.
Acara tasyakuran ditutup dengan membaca Al-Fatihah dan Surah Yasiin bersama yang dipimpin langsung Syekh Muhammad Ismailm, kemudian dilanjutkan do’a.
Selanjutnya dalam acara ramah tamah disuguhkan nasi kebuli untuk semua pelajar, santri dan para hadirin.
Sumber ; NU Online
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah