JAKARTA - Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ullama (IPNU) mengupayakan
pertemuan antara pelajar dengan tokoh-tokoh publik, mulai dari kalangan
agamawan, politikus, birokrat, aktivis, dan pengusaha. Format pertemuan
adalah diskusi dan dialog.
Ketua Umum PP IPNU Khaerul Anam Hs mengatakan, untuk upaya itu, pihaknya sudah menjadwalkan pertemuan tiap bulan sekali. “Kita sudah jadwal bagaimana supaya pelajar itu ketemu tokoh-tokoh, sekurangnya sebulan sekali,” ungkapnya di gedung PBNU, Senin (29/7).
Menurut dia, pelajar saat ini kekurangan figur. “Karena itu mereka harus diperkenalkan dengan tokoh-tokoh, tapi tokoh yang menginspirasi. Jangan sampai hanya mengenal artis saja,” tambahnya.
Ia mengatakan, bukan berarti artis itu jelek, tetapi ingin menunjukkan bahwa tokoh-tokoh yang menginspirasi, yang mesti dikenal pelajar itu sangat banyak. Tidak hanya artis.
Ia berharap kegiatan semacam ini ditiru cabang-cabang seluruh Indonesia, “Pelajar NU harus diisi dengan kegiatan-kegiatan diskusi. Saya mengimbau kepada rekan-rekan di cabang supaya menggiatkan kembali diskusi.”
Ia menolak jika acara pada sore tadi, yang mengundang Djoko Susanto, mantan panglima TNI, sebagai kegiatan yang mengarahkan pelajar yang merupakan pemilih pemula, kepada urusan politik.
“Bukan. Kami tidak mengarahkan pelajar ke politik. Urusan politik kami serahkan kepada orang tua saja,” tegasnya.
Seperti diketahui, pada Senin sore, PP IPNU menggelar diskusi bertajuk Inspiring Lecture. Narasumbernya adalah Djoko Susanto, jenderal yang digadangkan menjadi capres atau cawapres.
Khaerul Anam kembali menegaskan kegiatan Inspiring Lecture akan berkelanjutan. “Sementara ini kami mengupayakan mempertemukan pelajar dengan pengusaha, yaitu Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Sandiaga Salahudin Uno,” pungkasnya.
Penulis: Abdullah Alawi
Ketua Umum PP IPNU Khaerul Anam Hs mengatakan, untuk upaya itu, pihaknya sudah menjadwalkan pertemuan tiap bulan sekali. “Kita sudah jadwal bagaimana supaya pelajar itu ketemu tokoh-tokoh, sekurangnya sebulan sekali,” ungkapnya di gedung PBNU, Senin (29/7).
Menurut dia, pelajar saat ini kekurangan figur. “Karena itu mereka harus diperkenalkan dengan tokoh-tokoh, tapi tokoh yang menginspirasi. Jangan sampai hanya mengenal artis saja,” tambahnya.
Ia mengatakan, bukan berarti artis itu jelek, tetapi ingin menunjukkan bahwa tokoh-tokoh yang menginspirasi, yang mesti dikenal pelajar itu sangat banyak. Tidak hanya artis.
Ia berharap kegiatan semacam ini ditiru cabang-cabang seluruh Indonesia, “Pelajar NU harus diisi dengan kegiatan-kegiatan diskusi. Saya mengimbau kepada rekan-rekan di cabang supaya menggiatkan kembali diskusi.”
Ia menolak jika acara pada sore tadi, yang mengundang Djoko Susanto, mantan panglima TNI, sebagai kegiatan yang mengarahkan pelajar yang merupakan pemilih pemula, kepada urusan politik.
“Bukan. Kami tidak mengarahkan pelajar ke politik. Urusan politik kami serahkan kepada orang tua saja,” tegasnya.
Seperti diketahui, pada Senin sore, PP IPNU menggelar diskusi bertajuk Inspiring Lecture. Narasumbernya adalah Djoko Susanto, jenderal yang digadangkan menjadi capres atau cawapres.
Khaerul Anam kembali menegaskan kegiatan Inspiring Lecture akan berkelanjutan. “Sementara ini kami mengupayakan mempertemukan pelajar dengan pengusaha, yaitu Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Sandiaga Salahudin Uno,” pungkasnya.
Penulis: Abdullah Alawi
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah