JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Jumat (26/7) petang, meresmikan
program Lembaga Ta’mir Masjid NU (LTMNU) yang baru bernama “Gismas” dan
“Masnu Payment” di gedung PBNU lantai 8, Jakarta.
Gismas adalah singkatan dari Gerakan Infaq Shadaqah Memakmurkan Masjid. Program ini bergerak di bidang penyadaran berderma dan pengumpulan donasi dari jamaah. Sementara Masnu (Masjid NU) Payment membuka pelayanan untuk pembayaran secara online untuk berbagai kebutuhan, seperti listrik, telepon rumah, internet, TV berbayar, tiket kreta api, pulsa, dan lain-lain.
Ketua PP LTMNU KH Abdul Manan A Ghani mengatakan, program ini adalah bentuk komitmen LTMNU menindaklanjuti rapat pimpinan nasional yang digelar di 17 wilayah dan rapat pimpinan daerah di 52 kabupaten/kota. “Jadi biar ada wujud konkretnya, tidak sekadar datang ke daerah-daerah,” katanya.
Hadir pula dalam kesempatan itu Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali, Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi, Ketua PP LAZISNU KH Masyhuri Malik, dan Ketua PP Lakpesdam NU Yahya Ma’sum.
Menurut Wakil Ketua PP LTMNU Mansur Syaerozi, melalui gerakan ini pihaknya menargetkan mampu memberdayakan sekaligus menyejahterakan puluhan ribu guru ngaji, serta ribuan dai dan khatib untuk memakmurkan masjid di setiap kelurahan Indonesia.
“Termasuk merehab 100.000 masjid dan mushala di daerah-daerah terpencil di seluruh wilayah Indonesia, dan menyediakan 1000 ambulan dan 6994 pemakaman muslim,” imbuhnya.
Selama ini, sambungnya, masjid-masjid di Indonesia mayoritas mengandalkan dana dari pemerintah. Padahal, pemerintah sendiri mendapatkan kekayaan justru dari rakyat.
“Dan hanya sedikit masjid yang di bangun pemerintah. Mayoritas dibangun masyarakat. Sehingga usaha memakmurkan masjid juga harus dikembalikan kepada masyarakat,” katanya.
Gismas dan Masnu Payment akan dikordinir para penggerak masjid di masing-masing daerah yang disebut “muharrik”. Dalam acara peluncuran perdana ini, LTMNU mengundang sekitar 81 muharrik dari wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Gismas adalah singkatan dari Gerakan Infaq Shadaqah Memakmurkan Masjid. Program ini bergerak di bidang penyadaran berderma dan pengumpulan donasi dari jamaah. Sementara Masnu (Masjid NU) Payment membuka pelayanan untuk pembayaran secara online untuk berbagai kebutuhan, seperti listrik, telepon rumah, internet, TV berbayar, tiket kreta api, pulsa, dan lain-lain.
Ketua PP LTMNU KH Abdul Manan A Ghani mengatakan, program ini adalah bentuk komitmen LTMNU menindaklanjuti rapat pimpinan nasional yang digelar di 17 wilayah dan rapat pimpinan daerah di 52 kabupaten/kota. “Jadi biar ada wujud konkretnya, tidak sekadar datang ke daerah-daerah,” katanya.
Hadir pula dalam kesempatan itu Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali, Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi, Ketua PP LAZISNU KH Masyhuri Malik, dan Ketua PP Lakpesdam NU Yahya Ma’sum.
Menurut Wakil Ketua PP LTMNU Mansur Syaerozi, melalui gerakan ini pihaknya menargetkan mampu memberdayakan sekaligus menyejahterakan puluhan ribu guru ngaji, serta ribuan dai dan khatib untuk memakmurkan masjid di setiap kelurahan Indonesia.
“Termasuk merehab 100.000 masjid dan mushala di daerah-daerah terpencil di seluruh wilayah Indonesia, dan menyediakan 1000 ambulan dan 6994 pemakaman muslim,” imbuhnya.
Selama ini, sambungnya, masjid-masjid di Indonesia mayoritas mengandalkan dana dari pemerintah. Padahal, pemerintah sendiri mendapatkan kekayaan justru dari rakyat.
“Dan hanya sedikit masjid yang di bangun pemerintah. Mayoritas dibangun masyarakat. Sehingga usaha memakmurkan masjid juga harus dikembalikan kepada masyarakat,” katanya.
Gismas dan Masnu Payment akan dikordinir para penggerak masjid di masing-masing daerah yang disebut “muharrik”. Dalam acara peluncuran perdana ini, LTMNU mengundang sekitar 81 muharrik dari wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Penulis: Mahbib Khoiron
0 comments:
Tulis komentar dengan menggunakan kata-kata yang baik, jaga sopan-santun dan sertakan Identitas secara jujur.
Terima kasih atas pengertian Anda ! Junjung tinggi Akhlaqul Karimah